Senin, 21 Maret 2011

Tahu isi tahu 2 (Nyelengin)



Hidup sendirian memang sering membuat aku berfikiran usil. Saat itu aku tengah duduk didepan celengan ayam jago tempat aku menyisihkan koin uang sisa-sisa ongkos. Setelah dibuka dan dihitung sejumlah 40ribu rupiah. Aku berfikir akan ku'apakan uang sebanyak ini, pada saat itu jumlah ini termasuk besar. Lalu aku memutuskan membagi dua, separuhnya akan aku pakai buatku sendiri separuhnya lagi akan kubagikan pada setiap pengemis yg aku temui di sepanjang perjalananku menuju kampus. Aku juga berniat untuk berjalan kaki dari rumah menuju kampus tercinta (pret!).
Petualangan pun dimulai, jalan kaki sekitar 10km, melewati pasar dan jalan pertokoan memang tepat untuk menjumpai para peminta-minta. Aku juga berniat akan menghabiskan separuh tabunganku ini disepanjang jalan ini sampai pintu gerbang kampus. Aku meneruskan niat, "jika memang ini rezekiku maka berharap aku akan mendapatkannya kembali." Sambil tanganku memberi sambil aku berniat, sampai habislah koin disaku celana berpindah ketangan pengemis. Memasuki pintu gerbang kampus aku telah menyelesaikan niat.
Waktu berselang, menjelang malam aku pun pulang, setelah seharian dikampus aku ingin sekali membasuh badan dan tidur diatas kasur punyaku. Bahkan aku melupakan semua niatku tadi pagi. Serasa badan telah letih aku memilih naik angkot pulang ke rumah. Turun dari angkot meneruskan sisa berjalan kaki menuju gerbang rumah. Hampir mendekati gerbang aku menjumpai selembar kertas uang 20ribu berada dihadapan rumah. Pandanganku menyapu keseluruh tempat diseputar tempat aku berdiri, tidak ada satu orang pun. Aku jongkok dan akan mengambil uang tersebut, lalu aku terbayang niatku tadi. "Apakah ini uang yang aku niatkan tadi atau bukan?" Walau wujud berbeda tapi jumlah nominalnya sama. "Jika memang ini uang tadi, alangkah cepatnya kerja sebuah doa dan niat itu?" fikiranku bekerja keras. Aku memutuskan mengambilnya dan memasukkan dalam-dalam uang tersebut dalam saku celana.
Seperti tahu isi tahu, sejak dahulu tahu yang akan diisi sayuran maka tahu bagian dalam akan dikeluarkan diganti dengan sayuran.
Tahu isi tahu, sebenarnya sudah tahu tapi berusaha cari tahu. Rasa penasaranku terbayar, kesadaran berkembang. Lain kali aku harus berniat dengan lebih tulus, tujuannya memberi ya harus memberi, soal imbalan akan kembali itu adalah prioritas sang Pengatur. Apalagi sudah niat memberi eh malah batal, kalau masih ragu jangan sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar