Minggu, 15 Juli 2012

“Buah dan Bunga”


Hujan sarat muatan pagi
Aku bisa lihat matanya dapat kulihat hatinya
bibirnya tersenyum matanya marah
pekerja itu lelah setelah semalaman terjaga

Jangan memaksakan keuntunganmu pada orang lain
apalagi
itu bukan saudara dan sahabat
pasti itu akan berbuah marah
keuntunganmu akan berubah menjadi buntung

Pekerja yang semalaman terjaga itu adalah pedagang buah
yang tak berumah
siang berpindah dari mesjid ke mushala
lainnya,
tidurnya terkadang di mesjid sebelah pasar

Tiap sepertiga malamnya terjaga untuk beribadah
pagi ini matanya terlihat sangat lelah tapi bibirnya berusaha tersenyum
datangi lah hatinya tuk menjaga senyuman sedekahnya
fikirannya kesepian, jauh dari anak dan istrinya
beli saja pisangnya dua sisir besok kembali lagi untuk sekedar mendapatkan berita
bersama mengharapkan berkahNya
sementara banyak insan kamil yang mengkhawatirkan harta yang akan ditinggalkannya
ia tak memiliki itu

Hari ini hadir perempuan kecil penuh senyum
senyum yang terasa sangat intim dengan ingatan
serupa dengan buah-buah sang pedagang buah
mengembang seindah kembangannya
menawarkan pahit sedih dengan warna-warni kelopak  bersama aromanya
bersama penjaja bunga lainnya berdiri di depan pusara
kau tawar air mawar dan segarnya bau pandan
tuk menyeka dan menaburi rindu-rindu pada insan kamil yang telah tidur panjang
insan kamil yang dulu mengkhawatirkan yang ditinggalkannya di dunia
kini mereka mendatangi tak membawa apa-apa selain doa
dan aneka kelopak bunga

Dibelakang perempuan kecil penuh senyum itu ada pedagang buah beserta istri
mengajari si jelita bagaimana melayani
semusim buah berganti bunga
mencoba keuntungan lain tanpa memaksakan keberuntungan pada yang lain
rezeki tak akan pernah tertukar
didapat bagi yang menemukannya
musim penziarah menarik kumbang-kumbang dan para bunga
keluarga pedagang buah memang penuh senyum
berbuah keramahan seharum bunga bagi pasangan kaya hati

Tak habis fikir diundang hadir
rasa iba terkadang berubah menjadi rasa takut
tatkala pertolongan berubah menjadi ketergantungan bagi yang ditolong
bahkan yang memanfaatkan rasa iba menjadi sebuah alasan untuk terus menerus menggantungkan kebruntungan
para pengemis menghadang pintu gerbang menuju pusara
mereka mulai mempelajari psikologis singkat
tentang keibaan para penyumbang dengan menjual rasa kasihan
pada ketiadaan dan kekurangannya
tapi tidak buat keluarga kecil penuh senyum itu
mendapatkan apa yang temukan tanpa mengiba
semua yang suka datang menawarkan kebutuhannya menukarkan dengan uang
tanpa menawar
tanpa mengiba

-o0o-
Menandai hari
16072012

Teguh Hariyanto


 Saat-saat bersama Teguh Hariyanto, seorang guru Karate di sebuah sekolah di daerah Tabing. Sahabat yang penuh energik. Pernah berkisah kepadaku tentang pengalamannya tentang arti keberanian. Kala itu ia berlatih tanding dengan seorang pesilat tangguh. Menurutnya pesilat tersebut memakai ilmu tenaga dalam. Wuih seru juga cerita sahabatku ini. Lebih mengenal beliau adalah tentang sifat yang suka menunjukan heroik, pantang menyerah dan pejuang tangguh. Tetapi kelemahannya adalah ia terlalu percaya diriyang terkadang membuat ia keluar dari batas kemampuan yang sesungguhnya.
Saat itu sebelum akan berlatih tanding, ia berkata, "Rasa takut pada sesuatu secara tidak sengaja telah membuat kita lupa tentang keberanian yang kita punya, tetapi karena kedekatan kita pada Tuhan dan karena keberanian kita atas nama Tuhan yang Maha Besar maka jika aku dengan seijinNya bisa maka aku berfikir bisa. Dan bukan bermaksud congkak aku bilang tak takut dengan ilmu dalam beliau. Jika seijin Allah aku bisa mengalahkan dia."
Aku terkesima dengan keyakinannya sobatku ini. Ini menyakini yang orang lain tidak sampai kajiannya. Walau dipertandingan itu tangannya bengkak karena terpelintir. Dan aku juga tidak menanyakan siapa yang memenangi siapa, akan tetapi ia telah memenangi keberaniannya melebihi keyakinannya akan sesuatu yang belum ia pernah raih dan ia lakukan sebelumnya.
-o0o-
Menandai hari 08 juni 2012

(Hahay Story 076) Kecelakaan Tunggal


Dari radio terdengar berita tentang laporan lalulintas. Telah terjadi kecelakaan tunggal di jalan menuju pasar. Sebuah sedan berwarna merah menyala yang sedang diparkir di pinggir jalan tertabrak dari belakang yang mengakibatkan macet total. Tampak korban seorang nenek tengah merangkak di sekitar mobil sedan tersebut bahkan sampai ke bawah mobil sedan tersebut. Belanjaanya berserak di jalan dan nenek memungutinya. Hal itu membuat orang yang berkerumun menyaksikan jadi prihatin melihat nenek yang sepertinya merangkak kesakitan. Lalu tukang sayur gerobak memberanikan diri bertanya.
"Nek? Nenek ketabrak ya? Nenek gak apa-apa?"
"Gak papa gimana, gak liat nenek lagi apa? Ini lagi ngumpulin belanjaan dan lagi nyari kacamata nenek."
"Emangnya nenek ketabrak apa?"
Orang-orang mulai membantu memunguti balanjaannya sambil nyari kacamata nenek.
Sambil kesakitan kakinya nenek merengek-rengek. "Bukaaaan ketabrak! Tapi malah nenek yang nabrak mobil ini?
Tauk!"
"Haaaaaaaaa?" Orang-orang serempak heran.
"Kok bisa nabrak nek?" Tukang sayur terus menanyakan.
Sambil kesel dan marah-marah si nenek menjelaskan. "Justru nenek sedang cari kacamata nenek! Kalau gak gitu gak mungkin nenek bisa nabrak mobil."
"Emangnya kacamata nenek jatuh dimana?"
"Lah rumah tadi, nenek juga gak pake kacamata!"
“Lol…”

-o0o-
29062012

(Hahay Story 075) Piala Dunia Sipakbola


Setiap malam ada nobar (nonton bareng pertandingan sepak bola piala dunia melalui layar tv) di sebuah bar di kota Skotland. Dua orang pelayan sedang bergunjing tentang tamunya.
Pelayan yang satu ini berasal dari negara Tukimanisan, ia masih baru berkerja di bar tersebut.
Karena penasaran ia bertanya, "Setiap pertandingan bola negara-negara antar belahan dunia, mereka selalu datang, tamu yang berbeda-beda sesuai negara asalnya, juga membawa jersey dan bendera negaranya masing-masing. Tapi kenapa orang yang itu-itu datang setiap ada pertandingan? Dan lagi selalu membawa bendera yang berbeda setiap kali membela negara tertentu?"
Lalu pelayan yang sudah lama berkerja asal Jilbabwae, menjelaskan.
"Ohhh. Itu orang Indonesia. Negaranya gak lolos kualifikasi. Tapi loyal pada negara lain untuk jadi juara.
Kadang mereka bertaruh sesama mereka sendiri. Udah tenang aja, yang penting mereka gak ngutang minum-minum disini."

-o0o- 

menandai hari
29062012

(Hahay Story 074) Sarimin


I)
Mentri perminyakan menjelaskan tentang negri ini yang telah keluar dari grup negara negara penghasil minyak. Negri ini hanya tinggal memproduksi gas dan batu bara. Maka subsidi bbm sudah selayaknya ditarik dan dihentikan, kemudian dialihkan pada subsidi pendidikan, agar anak anak negri ini memiliki sekolah dan sarana yang layak. Termasuk bebas biaya pendidikan.
Sarimin yang sedari tadi hening menyimak layar tv miliknya, sekonyong murka. "Bagaimana ini, saya kan tidak punya kendaraan, saya kan belum menikmati subsidi bbm. Sekarang mau di stop dan dialihkan pada subsidi pendidikan. Saya kan gak punya anak buat apa subsidi itu. Mana lagi saya kan cuma tamat SD jadi buat apa sih subsidi subsidi segala?"

-o0o-

(II)
Sarimin lagi resah banget. Bibir kegigit, mata kanan kedutan, tiap makan tersedak, "Hemmm, kayaknya ada yang ngomongin gue, pingin ketemu gue, ama pingin makan bareng gue."
Trus telapak tangan Sarimin guatel, "jangan jangan tuh orang mau ngasih gue duit...?
Atau jangan jangan mau ngasih job buat gue?"
Lalu bertambah galau fikirannya.
"Tuh orang bikin penasaran gue. Stiap cewek cantik lewat gue langsung batuk, jangan jangan cewek cantik yang kemaren."
Baru saja membatin tuh cewek nongol bawa suaminya yang segede Aderai, "Jadi elo orangnya yang nipu gue!" Baru ngomong segitu suami tuh cewek langsung gamparin mukanya Sarimin.

-o0o-

Menandai hari, awal juni 2012