Senin, 21 Maret 2011

(Hahay Story 012) SEMBILAN NYAWA KUCING



Menjelang hari pernikahannya yang seharusnya menggembirakan telah berubah duka nestapa. Betapa tidak, hari itu ayahnya tercinta telah berpulang ke pangkuan Tuhan. Esok hari adalah pemakaman ayahnda dan lusa adalah pernikahan dengan kekasih dambaan hatinya yang selama ini mengisi hari-hari indah bersama. Seharusnya ayahnda adalah orang yang akan menikahinya dengan kekasih hatinya itu. Sahabatnya sejak kecil selalu menyemangatinya untuk bangkit, ia selalu ada disaat senang dan sedih. Begitu juga calon suaminya terus berada di sisinya untuk ikut mengangkat mental gadis itu.
Kesedihannya telah merobek-robek hati orang yang mendengar nyanyian nestapanya. Suara tangis itu juga terdengar oleh seekor kucing belang tiga. Seekor kucing yang pernah perempuan itu tolong disaat kucing itu hampir mati karena lapar. Kucing itu pun menghampiri gadis cantik itu dan mengatakan sesuatu tawaran padanya. “Hai nona,” si kucing berbicara dan gadis itu terkejut dan mnenghentikan ratapannya sementara. “Karena engkau telah menolongku dulu, maka izinkan aku menolongmu kini. Aku akan memberikan delapan nyawanya yang tersisa punyaku ini untukmu. Untuk kau tukarkan dengan nyawa siapa saja. Ingat satu nyawa untuk satu penukaran.” Gadis itu mengangguk dan setuju.
Ratapan akan kehilangan sang ayah yang menyangyanginya. Tiada ayahnya dalam akad nikahnya. Ayahnya yang layak menikahinya. Itu segera berakhir. Kemudian gadis itu siap untuk menukarkan satu pemberian kucing itu dengan mengembalikan ayahnya dalam hidupnya. Dan… blar hadirlah ayahnya. Kembali ke hari disaat ayahnya mangkat yaitu dua hari sebelum pernikahannya, ayahnya telah hidup kembali. Betapa senangnya gadis itu.
Tetapi di hari itu, saat ayahnya telah kembali, ia mendapati kabar bahwa ibunya telah meninggal sehari sebelumnya. Saat ayahnya telah kembali tapi tidak untuk ibunya. Ia kembali menukarkan satu pemberian kucing itu dengan hadirnya ibunya. Kemudian ibunya pun kembali tapi tidak untuk adik dan kakaknya. Lalu ia menukarkan kembali dua pemberian untuk kedua adik dan kakanya. Setelah adik dan kakaknya kembali, tapi tidak untuk kekasihnya. Ia kembali menukarkan satu pemberian lagi untuk kekasihnya. Setelah kekasihnya kembali tapi tidak untuk kedua orang tuanya.
Tanpa berfikir panjang ia menukarkan lagi dua pemberian itu dengan kedua orang tuanya. Kali ini kelimanya ada, adik, kakak, ayah, ibu dan kekasihnya. Tapi tak dinyana, saat itu ia mendengar kabar sahabat kecilnya telah tiada. Kelimanya kembali tetapi tidak untuk sahabatnya. Lalu tanpa ragu ia pun menukarkan lagi satu untuk sahabatnya. Ia sudah menghabiskan tujuh pemberian kucing itu dan hanya menyisakan satu. Ayah, ibu, adik, kakak, sahabat, kekasih, semuanya ada.
Yang ia dapati saat itu adalah tidak adanya sang kekasih pujaan hati di atas pelaminan untuk sebuah pernikahan yang menjadi dambaannya. Dan apa yang ia dapatkan, orang yang ia benci selama ini sekarang telah menjadi suaminya. Betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan itu, lelaki yang kasar dan ia benci kini menjadi pasangan pesta ratu dan raja sehari, di depan ratusan tamu, di dalam catatan sipil. Satu pemberian kucing itu sepertinya kali ini buat dirinya sendiri. Dan apa yang akan ia hadapi berikutnya tanpa sisa pemberian si kucing? Ahay.....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar