Sabtu, 28 April 2012

(Hahay Story 072) Tahu & Tempe Mempercepat Darah Tinggi


Aduhai.  Hasil penelitian mpok Siti menyimpulkan penyebab penyakit darah tinggi suaminya adalah mengkonsumsi tahu dan tempe. Seperti kata presiden jika tidak berhasil memaksimalkan dana APBD maka disebut tidak performance. Sebagai istri, mpok Siti memang tidak performance, setiap diberikan uang bulanan sebesar 10 juta selalu tidak maksimal, tidak habis dibelanjakan.
Setelah sekian lama suaminya menahan diri akhirnya meledak juga. Karena masakan tempe buatan istrinya. Suaminya pun murka, "Tempe lagi, tempe lagi. Kemaren tempe bacem, tempe orek, tempe mendoan, tempe goreng, tempeeee terus! Buat apa 10 juta kalau makannya tempe terus.
Setelah hari itu mpok Siti mengganti menunya. Sampai pada titik didihnya, suami mpok Siti menampakkan gejala darah tingginya lagi, karena memang sudah tak tahan.
Suami mpok Siti murka, "Tahu lagi, tahu lagi. Lagi-lagi tahu. Tahu goreng, gulai tahu, semur tahu, tahu isi, tahu gejrot, tahu tumis toge, tahuuuuuu terus. Buat apa 10 juta kalau tahuuuu terus!"

-o0o-

(Hahay Story 071) Ngenyel


Seorang penumpang kelas ekonomi baru masuk pintu pesawat langsung duduk di barisan depan di kelas eksekutif. Bapak berperawakan tua dan bersandal japit, duduk mengangkat kaki, berleha-leha menikmati bangku empuk. Pramugari yang menegurnya untuk pindah ke bangku tempatnya sesuai tiket.
Tapi bapak dari medan itu bersikeras, dengan logat batak yang kental menjawab, "Aku kan yang dapat duduk duluan, kenapa kau suruh-suruh geser. Aku mau duduk dekat pintu biar cepat turun! Kau pindah-pindahkan aku, nanti aku tak kebagian duduk!"
Dengan susah payah pramugari membujuk dan menjelaskan, tetap saja beliau tak mau pindah dengan alasan takut tak kebagian bangku, dia kira ini bus akap. Terdengar oleh pak tua lainnya, percakapan penuh urat syaraf ini. Kebetulan pak tua bertopi baret ini asal palembang, dengan anggun ia menghampiri pak tua berasal dari medan itu.
Dengan logat wong kito galo, ia menegur, "Pak, kenapo kau bersikeras nak duduk disini? Disini tempat wong kito nak balek ke palembang. Tau indak? Aidah Kau niii, kalau kau nak ke medan tuh duduknyo dibelakang!"
"Bah! Kenapa kau baru bilang sekarang, untung belum berangkat pesawat ni!" Beliau langsung bergegas pindah kebelakang ke tempat kelas ekonomi.
Pramugari melongo.

-o0o-

(Hahay Story 070) ADU JAGO


Aku baru saja masuk pintu pesawat disambut senyum pramugari. Nyari bangku sesuai nomor, kebetulan aku lihat ada Komeng yang duduk bersebelahan BJ Habibie. Lalu aku menemukan nomor bangku yang kebetulan dapet nomor dibelakang mereka.
Disepanjang penerbangan terdengar percakapan antara mereka. Komeng selalu menyindir kepintaran pak Habibie. Terdengar nada pak Habibie mulai gusar oleh ocehan Komeng. Lalu pak Habibie menantang Komeng, jika Komeng bisa menjawab 1 pertanyaan pak Habibie akan memberi uang 1 milyar tapi kalau tidak bisa Komeng harus membayar 5.000 rupiah saja. Dan sebaliknya 1 pertanyaan Komeng berharga 1 juta jika pak Habibie bisa menjawabnya, jika tidak bisa ia sanggup membayar Komeng setengahnya, yakni 5 ratus ribu. Tampaknya Komeng setuju dengan tantangan pak Habibi.
Lalu pak Habibie memulai dengan pertanyaan pertama, sebuah batu berukuran besar lalu digelindingkan dari bukit setinggi 7 ribu meter, berapa lama dan berapa cepat batu sampai ke bawah? Komeng tanpa berfikir lalu mengeluarkan uang 5 ribu dan langsung menyerahkan pada pak Habibie tanda menyerah tak sanggup berfikir seperti Habibie. Beliau dengan senang menerima uang Komeng sambil menjelaskan secara teori fisika.
Giliran Komeng bertanya, makhluk apa yang mendaki bukit dengan 3 kaki tapi turun bukit dengan 5 kaki. Pak Habibie berfikir keras tapi tak berhasil menjawab. Lalu dengan pasrah beliau mengeluarkan 5 ratus ribu tanda menyerah. Komeng menerima dengan senyam senyum tanpa menjawab pertanyaannya.
Pak Habibie penasaran, "Emangnya binatang apa itu nak Komeng?" Tanya pak Habibie dengan wajah penuh kebingungan. Lantas Komeng berfikir sejenak mencari jawaban, lalu Komeng mengeluarkan uang 5 ribu dan memberikannya pada beliau tanda menyerah.

-o0o-

(Hahay Story 069) INI SAATNYA


Seorang pramugari sedang mau naik bajaj, setelah memilih yang bagus dan melalui proses tawar menawar yang sengit maka dapatlah ia. Selama dijalan supir bajaj yang gendut membawanya urakan, kebut, dan menyalip kanan kiri. Lampu merah ba blas, pinggir kali sabet, polisi tidur hajar.

"Paaaak! Kalau bawa bajaj yang bener dong!" sang pramugari protes.
"Laaah, mbak ini bagaimana, udah bayar murah mau selamat!" sang pramugari mengernyitkan dahi sambil berdoa keselamatan.

Beberapa bulan kemudian, sang supir bajaj giliran naik pesawat. Bertemulah ia dengan pramugari itu. Dengan senyum kecut pramugari yang mengenali sang supir bajaj, menyuruhnya duduk dan memasang sabuk pengaman. Dengan sombong sang supir tua meminta pramugari memasangkan sabuk pengamannya dengan alasan bahwa selama bawa bajaj dia tidak pernah punya sabuk pengaman dan tak tahu cara memasangnya. Dengan kesal sang pramugari memasangkan dengan kencang sehingga mencekik perut buncit sang supir.

"Mbaaak, ini kekencangan, sesak nafasku!"
"Pak, kalau mau lega dan selamat, jangan naik pesawat yang murahan!"
"Hiks" sang supir bajaj tersedak.

-o0o-



(Hahay Story 068) Gak Mau pulang


Seorang cewek kesal dengan cowok yang bertamu kerumahnya yang tak kunjung pulang. Setelah pukul 11, ibu si cewek menyindir sudah malam. Tapi si cowok ngegombal sambil berbisik, "Ehem, kalau blangwir pantang pulang sebelum padam sedangkan cinta gue pantang padam sebelum pulang."
Lalu terdengar teriak si ibu dari ruang dapur, "Pulaaaang! Padamin cinta loh di rumah pake air got!  Atau sekarang gotnya gue bawain ke ruang tamu!"