Senin, 21 Mei 2012

Cerita Uyung & Amak (Sesi Atok & Ujang)


"Atok kita beli pedang-pedangan yang ado lampunyo, macam punyanyo si Ujang" Si Uyung kecil merengek minta sama kakeknya dibelikan mainan.
Dalam hati kakek terkejut, "Aidah macam apa pulak budak nih, masih kecik lagi dah nak maen pedang pule dia!" Karena takut cucunya melukai orang lain maka kakek enggan membelikannya.
"Atok tak de duit!" Kakek berkilah berpura-pura.
"Kita ke ATM sajo Tok, disana banyak duit." Uyung mencoba memberi solusi.
"Haiyaaaah Yung, di ATM ntu bukan duitnyo Atoooook. Tau kau! Pahaaaam?"
"Ah Atok. Sepuluh ribu ajo. Apa tak de punya duit sedikit pun?"
"Betol. Tak de."
"Atok tak boleh bohong, nanti duit Atok hilang betulan tau! Tadi kan ayah bagi Atok duit, Uyung mengintip tadi!"
Dalam hati Atok menggerutu, "Alamak budak niih, masih kecik lagi dah paham belanje. Dah pandai pulak dia menyumpahi duit Atok hilang. Lagi tuh, pandai pulak dio mengintip. Haiyayayah, sape dah ajar budak nih!"

“Gaga Tak Lagi Gagu”


buying time geting money
masalah moral tak cukup dengan jawaban politik
semakin mengendapkan riuh
berusaha menempuh jalan sunyi
lady gaga adalah bom waktu yang mulai berdetak
semakin kasip detik menghitung mundur
saling tuding atas nama moral untuk tunggang menunggang
yang berkaki panjang siap tunggang langgang
jual sapi, sapi perah
tukar guling, kambing congek

menandai hari
20052012

“Sarimin”


topeng lama monyet baru
berganti hari berpayung fantasi
kata pawang pergi ke pasar
sesekali naik motor sesekali joget

modus lama koruptor baru
penegak hukum menghiasi televisi
buka senjata peluru nyasar
penjahat tertawa menahan kebelet

menandai hari
15052012

“Sepadang Kisah Ilalang”


Tidaklah matahari terbit,
melainkan ia menasehati dengan hari kemarin
panasnya tetap sama
Buana melindunginya payung langit
berlapis
Yang bergerak, berputar, senantiasa berirama
Yang berlindung dalam kubah, sejuk perasaannya
Ilalang menghijaukan padang
bersemedi makhluk lainnya dalam larut takjub
bersujud setiap kali udara dingin berhembus
yang sesekali turut menghening cipta
Jalan sunyi tanpa ujung

Tidaklah matahari berada di tegaknya hari,
melainkan ia menasehati dengan karya serta kalam kerja
terangnya bersumber panasnya
Buana lah penjaganya
sesekali matahari luapkan pijar amarah
hingga melubangi ozon payung langit usang
membuat Ilalang meradang
tanah merekah kayu melekang
otot Sungai meregang
nasib Ilalang menegang
daun mengering jatuh perlahan
satu persatu pergi

Bila nanti matahari terbenam,
melainkan ia menasehati apa-apa yang punah
telah memiliki batas
Yang baru saja mati masuk hitungan
telah mereka capai dan lelah dalam kemul
dan hampir sampai Ilalang menanti Maha Kasih
agar turunlah belaian selendang angin
bergandengan hujan

Bersama rembulan dan bintang gemintang,
melainkan ia menasehati peristirahatan
meninabobokan janji malam
agar memiliki waktu mengukir kalam doa Ilalang
pada dinding kelam malam
tulisannya pun bertinta hitam, hanya Engkau yang tau
yang lain diam berkemat doa sendiri-sendiri
tetapi tidak semua dapat ditepati dan dipenuhi
sedikit saja mintanya sudah dapatkan banyak
tetapi doa Ilalang tak hendak berhenti
terdengar riuh mengusik hening
berpantang menyerah hari ini
amal bakti telah terberi

Menjelang fajar mendung menghalangi
melainkan hujan memberi harap
kembali bergeliat, melenturkan syaraf
sebagian sembunyi tetapi tidak untuk lainnya
Ilalang menelan hujan dan membangkitkan diri
pada bunga merekah indah penebar benih
padanya Ilalang menebarkan wangi
padanya Ilalang meneruskan janji

Esok matahari memenuhi hari
setelah itu Ilalang selesai
selanjutnya Ilalang titipkan pada matahari
bawa serta bersama esok hari
dalam nasehat-nasehatmu
menjaga hijau dan lestari

Ilalang berkisahkan padang
tempat bermain serangga
bersembunyi burung burung dan ayam-ayaman
kucing dan anjing kampung melakukan hajat
juga buat mereka, para purba berbusana dan berjalan tegak
bersenyumkan mimpi-mimpi masa depan
berbekal ilmu hari kemarin
selembar cetakan biru
menginjakkan kaki di padang ini
mencangkuli dan menanami
batu dan pasir menjadi sihir
gedung tinggi meraih langit

Sebagian Ilalang ku bawa pergi
mencari tanah pengganti
tempat berkasihan lagi Ilalang dan mentari
pada akar Ilalang mereka mengobati diri
menjadi satu janji sendiri antara kami dan Ilalang mengukir hari

09052012, pukul 19:19 ·


menjadi satu janji sendiri antara kami dan Ilalang mengukir hari

09052012, pukul 19:19 ·

“Tania Swansea”


dataran tanah Babat Jerawat diterpa hujan lebat
langit seakan terselimuti awan pekat
sehelai kain pembebat cawat
sekedar penghapus pandangan syahwat 


07052012, pukul 14:33 ·
tbc