Rabu, 30 Maret 2011

KENDARA


BERKENDARA dengan apa saja adalah memudahkan anda mencapai tujuaan. Sehebat apapun anda mengendarai kendaraan, secepat dan semahir apapun, anda tak akan pernah sampai jika kendaraan lain tidak memberikan jalan kepada anda. Ingat lampu merah yang menyala di kendaraan orang lain, artinya orang lain harus menginjak pedal rem dalam-dalam untuk membiarkan dan dengan keikhlasan memberikan jalan untuk anda. Atau bahkan ada yang sambil mengumpat menginjak remnya, memaki bahkan menyumpahi anda.
Jadi bukan masalah kehebatan anda sepenuhnya, tetapi telah adanya peran keikhlasan dan umpatan orang untuk memberikan anda jalan. Begitu juga lampu merah lainnya yang menghendaki anda untuk berhenti dan memberikan jalan orang lain. Anda harus berlaku sama dengan orang lain dan tidak ada keistimewaan sama sekali untuk anda, kecuali anda tengah terbaring di atas ambulans, mentri pun harus memberikan jalannya untuk keselamatan nyawa anda. Anda tidak lagi mengemudikan kendaraan anda, tetapi anda terbaring di dalam ambulan tersebut, ditandu dengan kendaraan berserine, bahkan di kawal dengan iringan kendaraan polisi. Sakit pun anda masih butuh kendara.
Begitu juga keberuntungan hidup anda. Telah mendapatkan jabatan dan pekerjaan baik dengan gaji lebih dari cukup. Bukan berarti anda mendapatkan dengan sendirinya, ada orang lain yang harus mengikhlaskan jabatan, pekerjaan, dan pemasukannya demi anda.
Jadi jabatan itu adalah kendara anda sebelum jabatan itu koma dan sakit akut, lalu anda butuh kendara orang lain, anda butuh jasa orang lain. Sebelum anda sakit anda butuh kendara, setelah sakit anda juga butuh kendara, bahkan mati sekalipun anda butuh jasa dan kendara orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar