Jumat, 01 April 2011

“Baru Saja Mati”


Jantung berdebar teratur
udara lirih lembut membelai
sejuk sekali dalam dekapan
seluruh pori-pori
menutup rapat
seluruh ruang dada penuh sesak
menyejukan sekali angin rindu ini
akan tetapi engkau harus pergi

Langit biru teduh
jalan
berbatu basah dan sisa tetes hujan
bau tanah
merah lembab
dinding batu pun licin lumut
dilangit itu tergambar rambutmu berayun-ayun perlahan
duhai indah sekali lukisan rindu ini

Terus berlama-lama di taman ini
setiap sudutnya adalah bunga warna-warni
kupu-kupu dan kepik ratu lagi bercanda akrab
tidak
juga riuh
hanya bisu berselingkuh
aku baringkan badan
terasa rumputnya
basah, lembut dan dingin
wahai taman hati yang
kubiarkan merindu
baru kemarin ditinggalkan penghuninya

yang terindah dari semua itu
ada kamu disana
bermain-main dengan anggun
hai makhluk Tuhan yang syahdu
rinduku ini adalah wujudmu

Aku senantiasa kembali keruang itu
Aku senantiasa mengulang waktu itu

Aku berusaha menahan setangkup haru dalam rindu
Semasih
Seperti
Dahulu....


(sang
penghibur baru saja mati)

2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar