Jumat, 01 April 2011

“Tangisan Ibu ku”



Sebasuh tangan dan muka
di air hujan turunnya mesra
tak terbias tangis
tak terkias bahagia
dengan sedalam-dalam cintamu kuselami

Menyelimuti lembut dalam nina bobo abadi
cerita indah sebelum tidur

Selaksa mengaris ufuk dengan warna emas menyala
menjaga api semangatku menyala
aku terpanggil mencari mu di luar
kau masih di dalam
jiwaku, asaku, cintaku

Mengenali arti aku
melalui lagu-lagumu
dan tarianmu
guratan tangan mengajari melukis
mengeja, melafaz,
mendendang
suara cinta

Mengerti fungsi aku
melalui hujan
pelangi, bara api, pohon rindang
berlari-larian
lukisan cintamu

ibu
masih terus
menangis
rindu pada ku

kutanamkan hati tumbuh bersamamu
hingga akhir masa nafasku berakhir
kau tetap ibuku

ku tak mampu menahan
aliran embun mataku, setetes demi setetes
mengingatkan semua akan
aku lukisan dan cintamu


(2 Minggu lalu, Aku bertemu ibu,  April 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar