Jumat, 01 April 2011

“Ruang Terbuka Penuh Tawa”



Ada di hujung pandangan mata kanan ku
Sebelahnya tertutup
Angin berhembus sungguh kencang
Menggoyang-goyangkan kumis bapak itu
"kih kih kih....kik"
Geli sekali aku melihatnya
Perut ku pun berguncang kencang
Terbayang gemulai kumis bak penari dangdut goyang gergaji
Disela ringkih tawa ku sambi dengan kentut

Entah bagaimana gerangan apa
Tak lagi perlu bersenyawa
Terjebak aku di ruang terbuka penuh canda

Disudut lainnya
Ibu berkulit kusut
Berdandan penuh trendi,
kurasa sudah berlebih dandanan itu melebihi dari usianya
Seluruh wajah bak seorang badut
"kih kih kih kih,,,,",
preet
Aduh perutku bak mesin cuci berputar bolak-balik
Lepaskan aku dari pandangan geli
bak gelombang laut
keriput ibu semakin kusut

Aku membuang muka saja
Tak sangka tak nyana
Dosa apa
Untung apa
Gadis itu menatap aku
Wajah merah menahan malu
Mata terbelalak protes
Tangannya menggapai-gapai lutut
Gerangan angin selalu mengangkat
Mengembangkan
Seperti payung
Rok bunga-bunga yang cantik
Seperti menggeliat tidak mau ditangkap
Rok menari memanja diri dalam buaian bayu nan kencang
"kih kih kih kih kik"
duut prรชt dut

Perutku seperti komedi putar
aku terkulai lemas di jalan penuh suka
tanganku memegangi perut
yang sedari tadi manggut-manggut sembari kentut

Angin kencang
Bawalah aku pulang
Jauhkan aku dari sini
Karena aku tak konsentrasi
Sudah sampai mana rinduku ini
Karena tawa ini tak dapat kubeli
Aku bahagia setengah mati
Dut prรชt dut

Bulan ke 5, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar