Senin, 25 Februari 2013

Komsitkom - Tak Menyerah


Di sebuah "Negeri Seurieus", ada seorang pulisi bernama Norman, sedang dipanggil menghadap atasannya untuk dipecat.
"Hai Norman, kamu itu terlalu lucu. Setiap saat melucu. Lagi bertugas di lapangan juga melucu. Kamu itu lama-lama bisa merusak citra pulisi. Selalu tidak bisa membedakan tugas dan pribadi. Apa-apa selalu melucu. Emang sih kamu itu lucu. Tapi itu akan mengurangi ketegasan seorang pulisi. Maka engkau diberhentikan dari pulisi dengan sekali hormat, berarti engkau masih diberi hormat, dibanding diberhentikan dengan tidak hormat." Kata kumandan.
Norman tidak berkecil hati, karena dipecat dengan alasan orang lucu, maka Norman merasa dirinya itu lucu. Dengan gegap gempita ia memberanikan diri masuk ke dalam grup lawak.
Berselang beberapa bulan Norman kembali dipecat dari grup lawak, dengan alasan, "Norman! Kau! Kami pecat dari grup lawak ini karena kau tidak lucu. Sejak kau masuk grup ini, kami sepi order dan jarang ada yang nanggap!"
Norman tak berkecil hati, karena dipecat dengan alasan orang tidak lucu, maka Norman memutuskan masuk partai politik.
Kebetulan ada dua partai yang tertarik dengan Norman.
Yaitu Partai Angin Malam yang disingkat dengan PAM. Yang satu lagi Partai Lambaian Nyiur yang disingkat PLN. Tapi Norman tak memilih keduanya, ia membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Temu Lawak.
Top of Form
Bottom of Form

Tidak ada komentar:

Posting Komentar