Senin, 25 Februari 2013

Komsitkom - Premanis, Rasis & Nasionalis


Kalau orang pribumi mengatakan perihal jelek tentang orang keturunan, tersinggung dan dibilang rasis. Atau orang berkulit putih mengatakan sesuatu yang jelek, tentang orang yang berwarna lain, tersinggung dan dibilang rasis juga. Tetapi jika orang jelek mengatakan sesuatu yang jelek, tentang orang-orang jelek, maka orang cantik dan ganteng akan ikut terhibur begitu juga orang jelek tidak akan tersinggung.
Mungkin begitu kali, jika ngomongin kejelekan diri sendiri, kejelekan golongan sendiri, atau kejelekan partai sendiri, maka tidak akan rasis.
Walau pun banyak orang asing itu, disini cuma mau mengambil keuntungannya doang, tapi ngotot melawan.
Sama kayak dulu ada seorang preman ngajarin gue tentang nasionalis. Katanya, "Kalau makan diluar jangan berak disini. Itu prinsip. Maksudnya, kalau lu garong diluar jangan nyabu disini. Nanti yang rusak namanya bisa satu kampung. Liat tuh contoh koruptor asing, maling uang disini dia bawa kabur uangnya kembali ke tanah airnya yang kedua.
Gak ada tuh nasionalis dirinya."
Sambil takut gue mengiyakan saja, "Hemmm abang ada benernya juga. Ngomong-ngomong abang dari partai mana?"
Kata preman itu, "Dari partai mana aja, yang sanggup bayar mahal."
"Hemmm tapi saya golput bang!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar