Kamis, 09 Februari 2012

Mahaguru dan Hujan

    Selagi berjalan-jalan dengan murid-muridnya tiba-tiba hujan menderas. Mereka pun berteduh di sebuah pendopo. Sambil bercanda dan memakan camilan yang dibawa masing-masing. Hari ini mahaguru mentraktir makan angin, hanya makan angin. Mahamuridnya selalu mau dan senang bila berjalan-jalan di alam terbuka sambil mempelajari apa saja, karena di dalam ruangan kelas seperti sangkar emas dan tiada ruang lapang untuk berimajinasi.
     Selalu saja mahamuridnya dilibatkan oleh pertanyaan mahaguru yang penuh imajiner. Ditengah percakapan mahamuridnya yang riuh mahaguru menyela dengan suara lantang memberikan pertanyaan, "Apa bedanya berilmu dan beragama?"
     Pertanyaan yang bagi mahamuridnya ini adalah pertanyaan sulit. Lalu ada yang memberanikan diri menjawab, "kalau beragama perlu ilmu kalau berilmu belum tentu perlu agama."
Suara riuh murid lainnya tengah berbincang.
     Mahaguru hanya mengangguk sambil menunjuk jarinya kepada mahamuridnya tadi dengan gaya penuh kharisma, "Bukankah orang yang penemu banyak dari orang beragama?"
     Sambil menunggu sebentar lagi hujan mereda dan menunggu mahamuridnya menjawab kuis karakter yang dibuatnya. Yang ditunggu beliau datang juga.
"Bapak, bukankah ini hanya masalah prinsipalnya antara mengamalkan dan meyakini. Bagi orang yang mencari ilmu, dia akan menemukan dan mentela'ah apa yang di-ilmukan olehnya. Ia akan mengamalkannya terlebih dahulu baru ia percaya dan yakin." Kata salah seorang mahamuridnya sambil terbatuk-batuk karena cuaca dingin. Dia terdiam sejenak.
Beliau menganggukkan kepalanya perlahan penuh percaya diri. "Lalu?"
"Sedangkan seorang yang beragama, orang itu akan percaya dan yakin terlebih dahulu, baru ia mengamalkannya."
     Mahaguru mengangguk kencang. Sepertinya beliau senang akan kemajuan amal dan ilmu mahamuridnya. Hujan makin mereda dan kelar sudah. Jalanan becek, tetapi mahaguru tetap melanjutkan langkah sambil berhati-hati menjejakkan kaki. Dibelakangnya mahamurid mengikuti.
 -o0o-
Jumat ketemu Jumat
Hujan kembali hujan
Jakarta ke Surakarta kembali ke Jakarta
Akhir Januari ke awal February, 2012

2 komentar:

  1. pendapat dan pencerahan .....
    hm ....
    menarik mas ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas M Ridawan, tengkiu somat
      udah menapakkan kakinya disini

      Hapus