Kamis, 16 Februari 2012

“Bau busuk kegelapan di siang bolong”

Lolongan anjing gila penghisap darah tak akan menakuti langit malam
kejauhan terbias cahaya rembulan pendiam
menggoda nyamuk menikmati jatah kecil-kecilan
merasa cukup memang jatahnya
sementara drakula teridur pulas tergilas lembut angin malam
biasanya siang baru bertugas karena sudah tak takut lagi panasnya mentari
menemani lintah yang semakin memperluas lingkaran setannya
bukan hanya sawah bahkan gudangnya
giliran tikus-tikus yang menjilati remah di malam pekat
karena siang takut terjerat
karena takut bersaing dengan lintah dan drakula

Wajah langit tak terusik
dari dulu sudah begitu adanya
di sanalah asalnya rinduku
dari sanalah asalnya mauku
kapan lagi kegelapan kalbu bukan untuk memburu

Kembalikanlah gelap
hanya untuk...
turun katup kelopak mata menutup akal
gebu deru jantung beristirahat dari kerja berat
merajut mimpi di atas bantal
berselimut dari sejuknya udara murni

sebelum nalar budi luhur tercerabut dari akar
sebelum lestari berakhir menjadi misteri
kami menengadah berharap Dia membantu dengan caraNya
dan Dia selalu tau kelemahan kami saat batas itu tak dapat di lampaui
kesesakan kami saat lingkaran menyempit dan udara mulai berkurang
keletihan kami saat cahaya terselebung dan kesempatan terbendung
lindungi kami karena Kau kekuatan kami sesungguhnya
-o0o-
Menandai hari 17022012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar