Rabu, 21 Desember 2011

"I B U"



Hari dimana Timor-Timur melepaskan diri beliau menangis
Hari dimana kecelakaan kereta listrik ia pun menangis
Hari terjadinya pesawat jatuh, kapal karam, bus masuk jurang, ia meneteskan air matanya
Hari dimana gempa terjadi dimana-mana dan gunung meletus tus tus, trus ia nangis juga
Saat tsunami di Aceh, Nias, dan Mentawai beliau ikut menangis
Saat tragedi Maluku, Lampung, Sumsel, menangis lagi
Saat kepergian suaminya tuk keharibaan Illahi, pastinya menangis
Tapi saat aku bilang aku akan meninggalkan rumah ia bilang
"Ibu sudah ikhlas kok nak..." tak ada tangis
Hari dimana aku wisuda, tak ada air mata
Saat aku menikah dan setelahnya, ia sering menangis

Di hari itu aku memutuskan berjuang ke rantau urang
Senyumnya ibu bak sang juara memenangkan perang
Pangkat serdadunya yang Sesan naik menjadi Jendral
Walau dulu pejuang keras kemerdekaan tapi hatinya tetap hati lembut seorang ibu
Aku tahu ia menahan tangis di hadapanku
Tangan kanannya melambai
Tangan kirinya mengepal

Mengarung nyawa, saat remaja
Menyabung nyawa, saat tentara
Menyambung nyawa, saat membesarkan aku dan adik-kakak’ku
Untuk kau tahu ibu, di hari itu...
adalah hari kemerdekaan aku sebagai manusia mandiri yang berdikari
adalah hari aku mengenal diri sendiri
adalah hari ibu sebenarnya buat’ku
Aku jadikan momentum kehebatan seorang ibu dan hari khaul untuk hati
Setelah delapan tahun lagi aku akan kembali, aku menepati janji

-oo0oo-
Menandai hari, hari ibu 22122011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar