Selasa, 20 Desember 2011

(Hahay Story 066) Hobby

Bagas yang jomblo mencoba merayu, dia kenalan sama cewek, namanya Susi. Baru aja kenalan di mall. Kelamaan jomblo tak juga membuatnya mendapatkan cewek idamannya, padahal wajahnya lumayan (pas-pasan). Melihat penampilan Bagas yang mentereng serba kinclong Susi pun mulai cari-cari tau.
“Mas kerja dimana sih?” Susi bertanya dan mas Bagas senyam-senyum dengan wajah kalem dan merapikan kerah baju, bibirnya di basahi dengan lidah.
“Saya cuma pengusaha, punya perusahan ekspedisi, di Sumatera, Kalimantan dan Jawa.” Susi mengernyitkan dahinya, pasti mas Bagas ini Konglomerat.  
“Emangnya mas tinggal dimana?” Susi mulai menampakkan wajah merayu.
 “Ohhh, saya tinggal di Pondok Indah.” Lagi-lagi Susi terkesima, rumahnya tinggal di tempat orang-orang ‘The Haves’, gak mungkin kalau bukan okay (orang kaya).
“Hemmm. Pasti rumahnya mas gede yah?” mata Susi kedap-kedip (mirip orang cacingan). Bahasa tubuhnya jelas merayu mas Bagas.
 “Nggak ah. Biasa aja koq, luasnya cuma 3.000an meter gitu.” Bagas mengangkat dagunya tinggi-tinggi, hidungnya mulai kembang-kempis. Dalam hati Susi mengagumi, buseeeet!, beneran kaya.
“Pasti mobilnya banyak yah?” Tanya Susi dengan suara mendayu-dayu, seperti kucing memasang perangkap tikus, miaaaaauuuwww.
Bagas mendehem, “Ehem!” Lalu memperbaiki kerahnya lagi, “Sedikit koq, baru ada Ferrari, Jaguar, Mercedes, BMW dan Mazda. Yah buat koleksi gituh. Emangnya kamu suka mobil juga?”
Susi blingsatan kayak ayam tenggorokannya keselek ketan. Wah cowok idaman gue nihh, hati Susi bersumpah terpikat. Seakan gak mau menunggu lama Susi langsung nembak membabi buta, strike! Serang, maju terus terlanjur basah mandi sekali.
“Mas uda punya istri belom? Saya juga belom mas. Sudah tiga tahun menjomblo mas.” Wajah Susi mulai sumringah, badannya mulai merapat ke mas Bagas.
“Hmm… sampai saat ini belum tuh… hehe.” Mas Bagas cengar-cengir kegirangan. Susi tak kalah girangnya. Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya, fikirnya
“Btw. Mas merokok gak?” tanya Susi melanjutkan percakapan.
“Ndak. Ndak… rokok itu tidak bagus untuk kesehatan tubuh loh.” Susi makin blingsatan, pengennya ngelendor sandaran di bahu mas Bagas. Cowok tipe Susi banget, hatinya bergumam, wah sehat nihh!
“Mas suka minum-minuman keras juga gak?” rona merah menyala di wajah Susi.
“Tidak donk, merokok saja saya ndak apalagi mabuk-mabukan.” Susi kegirangan, gilee… cool abissss! Sehat lahir batin, fikirnya.
“Kalau maen judi? Apa mas suka?”
“Nggak… ngapain juga judi? Ngabisin duit aja. Walau pun duit banyak kan bisa buat beramal ngasih ke anak yatim dan kaum fakir.” Jawaban mas Bagas menampakan nilai religiusnya. Ooohhhh…So sweett banget deh nih cowok, muda dan beriman.
“Mas suka dugem gak lah? Dugem? Dunia malam?"
“Tidak tidak…” Hati Susi berbunga-bunga. Iihh…soleh banget nih cowok! Keceriaan tiada tara.
“Ngomong-ngomong, mas sudah punya cewek belom?” rasa penasaran Susi semakin bertambah.
“Beloooooom tuh. Kenapa?”
“Ah enggak nanya ajaaaah!” Wajah Susi mulai memerah. Wah ini dia cowok idaman itu.
“Saya masih jomblo.” Dagu mas Bagas makin tinggi aja, pongahnya menghampiri.
“Mas kok belum punya cewek sih? Belom ada yang cuocok yah?”
“Yah gitu deh. Kebanyakan cewek gak ada yang mau sama mas. Banyak yang gak mau menerima mas apa adanya.” 
“Oh ya. Kenapa sih mas?” Senyum Susi cerah merayu.
“Kebanyakan karena pada tau hobbi mas, mereka memilih mundur.”
“Emangnya hobbinya mahal yah mas, kayak balap gitu? Atau olahraga yang beresiko tinggi gitu yah mas? Cowok yang suka tantangaaaan!”
“Enggak juga. Hobbi mas cuma bohongin orang.”

-o0o-

2 komentar:

  1. waduh,
    setelah kalimat terakhir, apa yang dilakuin si susi ya......

    mari membayangkan....

    :D

    BalasHapus
  2. ha ha ha, hanya komsitkom kok mas
    (Komedi situasi kompleks)
    >..<
    ,_

    BalasHapus