Dua orang sahabat dari desa bertemu kembali di ibukota. Kebetulan
yang satu sudah lama urban dan memilih menetap di Jakarta, tentu gaya hidupnya
berubah. Sementara sahabat satunya masih menetap di dusun dan menjadi rohis dan
memilih surgawi.
Bertemu keduanya karena janjian, temen dusunnya pingin
ketemuan dan pingin jalan-jalan di Jakarta. Sahabat yang telah lama di
Jakarta ini pun orangnya sok sibuk, ia mengalah dan mengabulkan keinginan
temannya itu. Berjalan-jalanlah mereka di mall terbesar se asia tenggara. Telah
lelah berputar-putar berniat pulang, teman dari dusun tersesat di dalam mall,
lalu ia bertanya, "Tau gak jalan menuju pintu keluar, nanti sebagai
imbalannya aku tunjukan jalan ke surga".
Teman kotanya tersenyum.
Dalam hati bergumam, "He he he, jangankan ke surga cari jalan menuju
keluar aja masih nyasar, mau nunjukin jalan ke surga! Hemmm."
Setelah keluar mall dia kepingin naik kereta, demi
menyenangkan teman maka dihantarkanlah ke stasiun kota. Sesampainya
di stasiun kereta selalu penuh, teman dusun itu bertanya, "Bisa gak kau
bawa aku masuk kedalam kereta, nanti sebagai imbalannya akan aku bawa kau masuk
pintu surga!"
Temannya berdesakan mencari celah agar keduanya bisa masuk kedalam gerbong kereta rakyat. Akhirnya setelah berusaha keras cuma dapat posisi di pintu gerbong, keduanya berdiri gak dapat bangku buat duduk. Mana kereta tidak berAC dan kipasnya mati, maka panas pol.
Temannya berdesakan mencari celah agar keduanya bisa masuk kedalam gerbong kereta rakyat. Akhirnya setelah berusaha keras cuma dapat posisi di pintu gerbong, keduanya berdiri gak dapat bangku buat duduk. Mana kereta tidak berAC dan kipasnya mati, maka panas pol.
Temannya
tersenyum lagi, dengan sabar hatinya bergumam lagi, "Aku sih gak bisa
masuk surga gak papa deh, berdiri di pintunya aja, juga boleh. He he he."
Sesampainya di Bogor, mereka berdua makan di emperan. Lalu teman dusunnya membuka cerita.
Sesampainya di Bogor, mereka berdua makan di emperan. Lalu teman dusunnya membuka cerita.
"Aku tau, sepanjang kau menggerutu padaku. Aku
telah membuat kau lelah, dan mengeluarkan ongkos pula. Buat makan, angkot, dan
kereta. Tapi aku ini adalah alat amal buatmu. Surga yang aku ceritakan padamu
adalah benar. Karena kau memberi aku kebahagiaan, ilmu, dan yang terpenting
keikhlasan waktu, tenaga, dan uangmu. Percayalah Tuhan akan mengabulkan doaku
untuk memberimu jalan menuju pintu surga, dan kau tak perlu berdiri di
pintunya, kau akan masuk ke dalamnya. He he he."
Temannya
termangu dan melotot heran.
(10052012)
-o0o-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar