Senin, 21 Mei 2012

“Sepadang Kisah Ilalang”


Tidaklah matahari terbit,
melainkan ia menasehati dengan hari kemarin
panasnya tetap sama
Buana melindunginya payung langit
berlapis
Yang bergerak, berputar, senantiasa berirama
Yang berlindung dalam kubah, sejuk perasaannya
Ilalang menghijaukan padang
bersemedi makhluk lainnya dalam larut takjub
bersujud setiap kali udara dingin berhembus
yang sesekali turut menghening cipta
Jalan sunyi tanpa ujung

Tidaklah matahari berada di tegaknya hari,
melainkan ia menasehati dengan karya serta kalam kerja
terangnya bersumber panasnya
Buana lah penjaganya
sesekali matahari luapkan pijar amarah
hingga melubangi ozon payung langit usang
membuat Ilalang meradang
tanah merekah kayu melekang
otot Sungai meregang
nasib Ilalang menegang
daun mengering jatuh perlahan
satu persatu pergi

Bila nanti matahari terbenam,
melainkan ia menasehati apa-apa yang punah
telah memiliki batas
Yang baru saja mati masuk hitungan
telah mereka capai dan lelah dalam kemul
dan hampir sampai Ilalang menanti Maha Kasih
agar turunlah belaian selendang angin
bergandengan hujan

Bersama rembulan dan bintang gemintang,
melainkan ia menasehati peristirahatan
meninabobokan janji malam
agar memiliki waktu mengukir kalam doa Ilalang
pada dinding kelam malam
tulisannya pun bertinta hitam, hanya Engkau yang tau
yang lain diam berkemat doa sendiri-sendiri
tetapi tidak semua dapat ditepati dan dipenuhi
sedikit saja mintanya sudah dapatkan banyak
tetapi doa Ilalang tak hendak berhenti
terdengar riuh mengusik hening
berpantang menyerah hari ini
amal bakti telah terberi

Menjelang fajar mendung menghalangi
melainkan hujan memberi harap
kembali bergeliat, melenturkan syaraf
sebagian sembunyi tetapi tidak untuk lainnya
Ilalang menelan hujan dan membangkitkan diri
pada bunga merekah indah penebar benih
padanya Ilalang menebarkan wangi
padanya Ilalang meneruskan janji

Esok matahari memenuhi hari
setelah itu Ilalang selesai
selanjutnya Ilalang titipkan pada matahari
bawa serta bersama esok hari
dalam nasehat-nasehatmu
menjaga hijau dan lestari

Ilalang berkisahkan padang
tempat bermain serangga
bersembunyi burung burung dan ayam-ayaman
kucing dan anjing kampung melakukan hajat
juga buat mereka, para purba berbusana dan berjalan tegak
bersenyumkan mimpi-mimpi masa depan
berbekal ilmu hari kemarin
selembar cetakan biru
menginjakkan kaki di padang ini
mencangkuli dan menanami
batu dan pasir menjadi sihir
gedung tinggi meraih langit

Sebagian Ilalang ku bawa pergi
mencari tanah pengganti
tempat berkasihan lagi Ilalang dan mentari
pada akar Ilalang mereka mengobati diri
menjadi satu janji sendiri antara kami dan Ilalang mengukir hari

09052012, pukul 19:19 ·


menjadi satu janji sendiri antara kami dan Ilalang mengukir hari

09052012, pukul 19:19 ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar