Seorang
penumpang kelas ekonomi baru masuk pintu pesawat langsung duduk di barisan
depan di kelas eksekutif. Bapak berperawakan tua dan bersandal japit, duduk
mengangkat kaki, berleha-leha menikmati bangku empuk. Pramugari yang menegurnya
untuk pindah ke bangku tempatnya sesuai tiket.
Tapi
bapak dari medan itu bersikeras, dengan logat batak yang kental menjawab,
"Aku kan yang dapat duduk duluan, kenapa kau suruh-suruh geser. Aku mau
duduk dekat pintu biar cepat turun! Kau pindah-pindahkan aku, nanti aku tak
kebagian duduk!"
Dengan
susah payah pramugari membujuk dan menjelaskan, tetap saja beliau tak mau
pindah dengan alasan takut tak kebagian bangku, dia kira ini bus akap. Terdengar
oleh pak tua lainnya, percakapan penuh urat syaraf ini. Kebetulan pak tua bertopi
baret ini asal palembang, dengan anggun ia menghampiri pak tua berasal dari
medan itu.
Dengan
logat wong kito galo, ia menegur, "Pak, kenapo kau bersikeras nak duduk
disini? Disini tempat wong kito nak balek ke palembang. Tau indak? Aidah Kau
niii, kalau kau nak ke medan tuh duduknyo dibelakang!"
"Bah!
Kenapa kau baru bilang sekarang, untung belum berangkat pesawat ni!" Beliau
langsung bergegas pindah kebelakang ke tempat kelas ekonomi.
Pramugari melongo.
-o0o-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar