Seorang
pramugari sedang mau naik bajaj, setelah memilih yang bagus dan melalui proses
tawar menawar yang sengit maka dapatlah ia. Selama dijalan supir bajaj yang
gendut membawanya urakan, kebut, dan menyalip kanan kiri. Lampu merah ba blas,
pinggir kali sabet, polisi tidur hajar.
"Paaaak! Kalau bawa bajaj yang bener dong!" sang pramugari protes.
"Laaah, mbak
ini bagaimana, udah bayar murah mau selamat!" sang pramugari mengernyitkan
dahi sambil berdoa keselamatan.
Beberapa
bulan kemudian, sang supir bajaj giliran naik pesawat. Bertemulah ia dengan
pramugari itu. Dengan senyum kecut pramugari yang mengenali sang supir bajaj,
menyuruhnya duduk dan memasang sabuk pengaman. Dengan sombong sang supir tua
meminta pramugari memasangkan sabuk pengamannya dengan alasan bahwa selama bawa
bajaj dia tidak pernah punya sabuk pengaman dan tak tahu cara memasangnya.
Dengan kesal sang pramugari memasangkan dengan kencang sehingga mencekik perut
buncit sang supir.
"Mbaaak, ini kekencangan, sesak nafasku!"
"Pak, kalau
mau lega dan selamat, jangan naik pesawat yang murahan!"
"Hiks" sang supir bajaj tersedak.
"Hiks" sang supir bajaj tersedak.
-o0o-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar