Bang Jek baru saja pindah ke kampung. Kebiasaan di kota memang terasa jauh berbeda. Hari ini dia mau mencoba masakan khas kampung ini. Setelah kenyang, makanan yang baru saja lidahnya rasakan, Bang Jek penasaran banget. Lalu i bertanya masakan apa ini. Si penjualnya bilang ini gulai bambu.
"Wah bambu ternyata enak juga." Sebenarnya hanya rebung yang dimasak oleh ibu tersebut tetapi ia biasanya menyebut masakannya sebagai gulai bambu.
Keesokan harinya, bang Jek makan di rumah makan siang malam milik ibu tersebut. Hari ini bang Jek terkejut lagi dengan kelezatan masakan ibu ini. Rasa penasaran, bang Jek bertanya masakan apa ini. Kemudian sang ibu bilang kalau ini gulai paku.
"Wow ternyata paku juga enak." Sebenarnya masakan itu dari pucuk pakis yang disebut oleh orang setempat dengan paku.
Sepulangnya ke rumah bang Jek masih takjub. Bagaimana bisa bambu dan paku ia makan dengan lezatnya. Dalam fikirnya terbayang, "Jangan-jangan nanti, kalau aku buang air besar, yang bakal keluar adalah pagar”
"Wah bambu ternyata enak juga." Sebenarnya hanya rebung yang dimasak oleh ibu tersebut tetapi ia biasanya menyebut masakannya sebagai gulai bambu.
Keesokan harinya, bang Jek makan di rumah makan siang malam milik ibu tersebut. Hari ini bang Jek terkejut lagi dengan kelezatan masakan ibu ini. Rasa penasaran, bang Jek bertanya masakan apa ini. Kemudian sang ibu bilang kalau ini gulai paku.
"Wow ternyata paku juga enak." Sebenarnya masakan itu dari pucuk pakis yang disebut oleh orang setempat dengan paku.
Sepulangnya ke rumah bang Jek masih takjub. Bagaimana bisa bambu dan paku ia makan dengan lezatnya. Dalam fikirnya terbayang, "Jangan-jangan nanti, kalau aku buang air besar, yang bakal keluar adalah pagar”
“???"
Menandai hari
13062012
-o0o-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar