Minggu, 20 November 2011

“Para”


Ketika senja menandai hari
betapa aku mengusikmu dengan nyanyian gumam
dan tiba di ujung sunyi mu aku pun  mengakhiri lagu
seakan seribu tahun lamanya aku menunggu kau keluar dari sabar
bukan sabar jika gusar
setiap kelucuan yang aku lihat aku ceritakan kepada dirimu
tapi kau tetap sabar dalam bungkam
pejuang patah hati
lelagu ku tak menghibur
guyonku tak lucu
aku yang jadi tak sabar menanti kau keluar
aku pun masuk ke lingkaran bungkam mu
di dalamnya penuh kesyahduan
selama ini ia telah berpihak dengan kedamaian
aku bergegas tanpa mengambil pesan
tanpa meninggalkan kesan
keluar diam-diam
ini bukan rasisme jika menggelikan diri sendiri
ini bukan narsisme jika memuji dirimu sendiri
jika rasisme kau anggap melucukan dirimu melalui mataku
jika narsisme kau anggap mengkultuskan diriku melalui pendengaranku

-o0o-
Menandai hari
20-11-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar