Kamis, 24 November 2011

(Hahay Story 062) Jembatan


Uang dan harta dapat menciptakan jurang yang dalam antara kaya dan miskin tetapi cinta dan kasih bisa menjembatani keduanya. Karena cinta tidak memiliki syarat apa pun untuk saling memberi dan mengisi.
-o0o-

Saat itu seorang anggota dewan negeri garuda berkunjung ke negeri bambu dalam rangka studi banding (tauk apa yang mau dibandingin?). Lalu ia disambut oleh anggota dewan disana. Ternyata anggota dewan kita itu diundang bertamu ke rumah anggota dewan negeri sumpit ini. Anggota dewan kita terkagum-kagum melihat kekayaan orang ini, lalu ia bertanya perihal kekayaan. Orang yang bermata sipit ini lalu menunjuk ke sebuah jembatan megah, sambil berkata,
“Haiya, kau lihat jembatan itu. Yah jembatan megah itu.?” Orang dewan kita menjawab dengan anggukan kepala. Terheran-heran ia pula bertanya.
“Oh jembatan penuh lampu kerlap-kerlip itu. Lalu apa hubungannya dengan anda?”
“Nah, 20% dari proyek itu buat saya…” dengan wajah sumringah orang dewan kita terkagum-kagum.  

Singkat cerita. Beberapa bulan, dalam ukuran setahun lebih sedikit, kemudian anggota dewan negri bambu yang mendapat undangan bertamu kerumah anggota dewan kita. Tak kalah kagum pula warga tirai bambu itu melihat kekayaan anggota dewan kita. Padahal sewaktu ke negerinya, orang ini belum sekaya itu. Tak kalah penasarannya, orang berkulit kuning itu bertanya kepada orang berkulit sawo matang (agak coklat ke putihan-putihan, bukan putih kecoklat-coklatan itu panu namanya). Tak kalah mewah rumah anggota dewan kita dibanding rumah anggota dewan dari negeri kungfu itu.
Karena penasaran sang tamu bertanya kepada anggota dewan kita perihal kekayaannya. Lalu anggota dewan kita menunjuk ke arah kali kotor.
“Haiya lu orang dapat proyek apa bisa sekaya ini?” tanyanya.
“Sobaaat. Kau lihat jembatan di kali itu? Lihat lah!” jawab anggota dewan kita.
“Haiya, mana? Mana? Mana? Aku tidak melihat ada jembatan satu pun di atas kali itu!” Orang tirai bambu ini semakin penasaran saja.
“Nah, 100% dari proyek itu buat saya…..”
-o0o-

Suatu masa di akhirat, Tuhan memerintahkan malaikat membangun jembatan diatas kali yang mengaliri neraka dan surga. Kemudian malaikat pun menyegerakan memerintah penghuni surga dan penghuni neraka untuk membangun sendiri jembatan-jembatan tersebut. Maka penghuni surga dan neraka menyambut hangat keinginan malaikat tersebut. Dalam beberapa hari keduanya sibuk membangun jembatan-jembatan tersebut.
Ketika kepala malaikat datang melakukan pengecekan, dilihatnya penghuni surga belum menyelesaikan satu pun pembangunan jembatannya, sementara penghuni neraka telah menyelesaikan dua jembatan. Kepala malaikat bertanya kepada malaikat pengawas.
“Kenapa penghuni surga belum juga menyelesaikan satu jembatan pun?” Tanya kepala malaikat sambil senyam senyum tanpa rasa amarah sedikit pun. Lalu malaikat pengawas menjawab dengan wajah tersenyum juga.
“Oh itu karena warga penghuni surga kebanyakannya ahli ibadah, jarang sekali menjadi pekerja kasar, sebagiannya pedagang.”
“Kenapa pula penghuni neraka telah menyelesaikan dua jembatan?” Tanya kepala malaikat lagi.
“Oh itu karena penghuni neraka kebanyakan orang PU dan makelar proyek.”
-o0o-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar