Teguh hubungan kelangit kepada
Tuhan
Teguh hubungan kebumi sesama insan
keindahan
duhai peindah-peindah semesta
tanah dipijak langit dijunjung
hilir mudik ombak
terbit tenggelam surya
sekali air gedang sekali tepian
berobah
sekali terjadi perang sekali peta
bertukar warna
sekali terjadi revolusi sekali
bangsa terjajah merdekanya sendiri
sekali yang teraniaya membuka mata sekali pula
penindas terjungkir balik
tetapi kesan dari segala
hanya kebangsaan jangka pendek
enak didengar telinga tak jua bertahan lama
bapak melapah daging anak menguyah
tulang
giliran anak berganti tahta
latah pilah membayar bencana
bilamana sadarlah jiwa manusia akan Yang Benar saja
dia akan berani revosioner kepada dirinya sendiri
membayar bapak dengan papa nestapa
bukan hanya memaafkannya juga melupakannya
melawan kesempitan itu
yakni program benci yang berlarut-larut
sudut menyudut sundut-bersundut
bertukarlah dengan pendidikan cinta
yang hanya kepada Yang Benar sajalah
Tuhan Sarwa Sekalian Alam
Bangsaku adalah cinta sejemput kecil daripada
perikemanusiaan yang luas
hapuskanlah filsafat pertentangan
timbulkanlah filsafat isi mengisi
ilmu pengetahuan apa pun ragamnya
yang hanya Yang Benar saja sebagai
Maha Guru
yang memberikan jalan kebenaran
jika permulaan hitungan ialah satu
dimanakah yang satu itu?
Djoerai tjabang soetji tjinta
menegakkan akal diatas khayal
dapatkah engkau anak bangsa
mewujudkan zatnya energi?
apakah bedanya pangkalan berfikir
agama dengan pangkalan berfikir ilmu?
akal dan fikiran itu sendiri
adakah?
Menilik kepada bekasnya
ilmu alam mengakui adanya ether,
karena diatasnya tegak ilmu alam
ilmu hayat mengakui adanya
energi-tenaga, karena diatasnya tegak ilmu hayat
ilmu kimia mengakui adanya
atom-zarrah, karena diatasnya tegak ilmu kimia
tetapi jikalau engkau memungkiri
adanya ether, tenaga dan zarrah
engkau hanya menghancurkan ilmunya
saja
yang hanya Yang Benar lah
kembalinya pertemuan akal dan hati
dimana engkau meletakkan isi dunia
hanya pada hati
bukan pada akal budi
karena perceraian diantara keduanya
adalah kehancuran tujuan hidup
tidaklah pula keduanya saling mengalahkan
saling menyalahkan
saling dengki
karena kesalahan adalah perpisahan itu sendiri
sesatlah perjalanan akal tanpa tuntunan hati
dan kaburlah perjalanan hati yang
terpisah dari akal
23082011
Djakarta, Tandjoeng Doeren
menandai hari
Merdeka ataoe mati, sudah terhapus dari coretan dinding, gedung tua sudah berganti, merdeka masih dicari
BalasHapus