Desember
1947 - February 1948, perlawanan rakyat makasar terhadap Belanda, berakhir
dengan dibantainya rakyat Makasar oleh Westerling. Westerling sampai sekarang
belum dijatuhi hukuman. Dia sebenarnya adalah pembunuh bayaran yang disewa Belanda.
Disaat itu ada Lapri (Laskar pemberontak RI) dan Gapri (Gabungan pemberontak
RI), yang dibentuk oleh Wolter Robert Mongosidi, Abdul Latif dan kawan-kawan.
Setelah
itu ia dianugerahi jasa sebagai pahlawan oleh Belanda. Kemudian ia ditugaskan
ke Bandung. Di sana pun ia tetap
membantai tentara dan rakyat yang dianggap ekstrimis. Kelakuan nakalnya
Westerling dan teman-temannya tercium oleh tentara KNIL (tentara resmi
Belanda), kemudian ia dilaporkan ke negeri Belanda dan kemudian dibebas
tugaskan.
Westerling
ini luput dari hukuman, karena ia memilih bersembunyi di Jawa Barat dan dalam
persembunyiannya ia mengawini perempuan peranakan Indonesia Belanda. Tetapi atas
desakan teman-temannya yang masih ada di Indonesia, yang masih gatal untuk
membantai maka ia mengumpulkan milisi, setelah itu dia bikin APRA (angkatan
perang ratu adil) bersama beberapa tentara resmi Belanda yang pro Westerling. Kemudian
ia menyerang TNI.
Setelah
APRA tercium Belanda, maka ia menjadi buronan Polisi internasional. Sesudah ketahuan,
Westerling ini kemudian lari ke Belgia, di sana dia bikin grup band bersama
warga Indonesia, dengan nama Indo Rock Band. Westerling sendiri keturunan Turki
dan besar di panti Belanda sebagai anak yatim piatu.
Oleh
pemujanya bertanya, “Kenapa ia tidak membunuh Soekarno.” Ia menjawab, “Harga 1
peluru seharga 35 sen (uang jaman itu), sedangkan Soekarno harga untuk
membunuhnya seharga 5 sen.” Westerling sendiri ada didalam bait lagu “Pesawat
Tempur” nya Iwan Fals. Jadi memang dahulu banyak perumpamaan atas dirinya.
Di film-film
sering anda saksikan betapa banyaknya anak yatim piatu yang direkrut oleh negara-negara
Eropa, yang bertujuan untuk dijadikan intelejen atau assassin. Semua itu
terjadi pada diri Westerling, yang sesungguhnya ia bukan asli Belanda tetapi
diciptakan untuk keperluan Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar