Seperjalanan setelah setengah hari itu
masih kubawa-bawa masa lalu
entah apa yang berlalu
masih terasa kelu
masih terasa beku
setengah hari sepenggal hati
yang tak mau lagi terus berjanji
telah terbangun istana mimpi yang rapuh tak berpondasi
kubiarkan saja runtuh
berkeping-keping
aku mulai menghitung setengah hari itu
ku mulai terbata-bata
seakan aku mengeja
sepeninggal engkau
aku baru dapat mengucap kata
selamatkan hatiku
masih kubawa-bawa masa lalu
entah apa yang berlalu
masih terasa kelu
masih terasa beku
setengah hari sepenggal hati
yang tak mau lagi terus berjanji
telah terbangun istana mimpi yang rapuh tak berpondasi
kubiarkan saja runtuh
berkeping-keping
aku mulai menghitung setengah hari itu
ku mulai terbata-bata
seakan aku mengeja
sepeninggal engkau
aku baru dapat mengucap kata
selamatkan hatiku
Lalu jawab mu
“Engga ahhh.....
Aku pergi tak lagi peduli.
Telinga ini sudah ku buat tuli.
Telah ku ulur temali sekali.
Tak kan ku lakukan kedua kali.”
Aku pergi tak lagi peduli.
Telinga ini sudah ku buat tuli.
Telah ku ulur temali sekali.
Tak kan ku lakukan kedua kali.”
(sang penghibur, pergi, lagi-lagi pergi)
2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar