Jantung berdebar teratur
udara lirih lembut membelai
sejuk sekali dalam dekapan
seluruh pori-pori menutup rapat
seluruh ruang dada penuh sesak
menyejukan sekali angin rindu ini
udara lirih lembut membelai
sejuk sekali dalam dekapan
seluruh pori-pori menutup rapat
seluruh ruang dada penuh sesak
menyejukan sekali angin rindu ini
akan tetapi engkau harus pergi
Langit biru teduh
jalan berbatu basah dan sisa tetes hujan
bau tanah merah lembab
Langit biru teduh
jalan berbatu basah dan sisa tetes hujan
bau tanah merah lembab
dinding batu pun licin lumut
dilangit itu tergambar rambutmu berayun-ayun perlahan
duhai indah sekali lukisan rindu ini
Terus berlama-lama di taman ini
setiap sudutnya adalah bunga warna-warni
kupu-kupu dan kepik ratu lagi bercanda akrab
tidak juga riuh
dilangit itu tergambar rambutmu berayun-ayun perlahan
duhai indah sekali lukisan rindu ini
Terus berlama-lama di taman ini
setiap sudutnya adalah bunga warna-warni
kupu-kupu dan kepik ratu lagi bercanda akrab
tidak juga riuh
hanya bisu berselingkuh
aku baringkan badan
terasa rumputnya basah, lembut dan dingin
wahai taman hati yang kubiarkan merindu
aku baringkan badan
terasa rumputnya basah, lembut dan dingin
wahai taman hati yang kubiarkan merindu
baru kemarin ditinggalkan penghuninya
yang terindah dari semua itu
ada kamu disana
bermain-main dengan anggun
hai makhluk Tuhan yang syahdu
rinduku ini adalah wujudmu
Aku senantiasa kembali keruang itu
Aku senantiasa mengulang waktu itu
Aku berusaha menahan setangkup haru dalam rindu
Semasih
Seperti
Dahulu....
(sang penghibur baru saja mati)
yang terindah dari semua itu
ada kamu disana
bermain-main dengan anggun
hai makhluk Tuhan yang syahdu
rinduku ini adalah wujudmu
Aku senantiasa kembali keruang itu
Aku senantiasa mengulang waktu itu
Aku berusaha menahan setangkup haru dalam rindu
Semasih
Seperti
Dahulu....
(sang penghibur baru saja mati)
2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar