Terjerat, ku terjebak dalam lingkar mimpi
dalam radius ilusi yang sangat jauh
hingga ujung pandangnya hanya hayal
ditengahnya, titik sunyiku
ruangan panjang yang berdebu
ku tergontai bangun layu
bersama luka membiru
memulai lagi pagi sepiku
ketar-ketir angin dalam perut
bergejolak dan mengabut
berdesakan keluar menjadi kentut
nadanya fals sekali
hawanya cukup bersahabat sewangi semur santap semalam
tak pula menemani sepi
sejak awal aku sendiri
ini bukan seni diri
ku akui tanpa ada pemerkosaan
aku kesepian
entah gundah
entah serapah
entah gelisah
aku sudah tidak menghendaki kau
duhai sunyi
mengapa harus mengikat kakiku disini
menyelimuti mentari dengan wajah perindu
mengurung aku tanpa jendela
memasung aku dalam nestapa
dalam radius ilusi yang sangat jauh
hingga ujung pandangnya hanya hayal
ditengahnya, titik sunyiku
ruangan panjang yang berdebu
ku tergontai bangun layu
bersama luka membiru
memulai lagi pagi sepiku
ketar-ketir angin dalam perut
bergejolak dan mengabut
berdesakan keluar menjadi kentut
nadanya fals sekali
hawanya cukup bersahabat sewangi semur santap semalam
tak pula menemani sepi
sejak awal aku sendiri
ini bukan seni diri
ku akui tanpa ada pemerkosaan
aku kesepian
entah gundah
entah serapah
entah gelisah
aku sudah tidak menghendaki kau
duhai sunyi
mengapa harus mengikat kakiku disini
menyelimuti mentari dengan wajah perindu
mengurung aku tanpa jendela
memasung aku dalam nestapa
pengap basah
ketiak kering
muka kusam
hatipun muram
entah mengapa
wajah busuk dan hati buruk
punyamu hantui ku
ketiak kering
muka kusam
hatipun muram
entah mengapa
wajah busuk dan hati buruk
punyamu hantui ku
setiap tidur mimpi buruk ku
guratan wajah dalam jiwa
hilang musnah tiada resah
di mimpi basah
zzz
zzz
zzz
guratan wajah dalam jiwa
hilang musnah tiada resah
di mimpi basah
zzz
zzz
zzz
Akhir 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar