Selasa, 22 Maret 2011

Superwarno 2 (Nuansa I - Kado Buat Mas Warno)


Super Warno berhubungan langsung dengan kesadaran masyarakat yang peduli dengan kehidupan bermasyarakat yang katanya beradab.

Kualitas yang mendasar dari kehidupan yang terjadi adalah pendidikan langsung yang secara kuantitas dari bersinggungan dengan sehari-hari. Bagaimana Super Warno melaluinya? Entahlah. Yang tahu hanya dia dan Tuhan.
Pendidikan langsung khalayak rakyat jelata, belajar adalah ilmu beradaptasi dan ilmu mengendalikan semua yang bersinggungan dengan lingkungan yang secara alamiah, yang secara nalarnya masing-masing telah dibentuk atau membentuk hukum dan sistem sendiri. Seperti halnya anak ayam, akan langsung mematuk mencari makan dengan paruhnya. Begitu juga buat anak-anak yang belajar hidup dasar dari kehidupan kota besar yang telah tumbuh mengalir dengan sendirinya tanpa sarana atau sekolah resmi.
Ada yang mengetahui, bahwa aturan yang telah dibentuk untuk di langgar dan dihianati. Pelajaran tentang makan atau dimakan. Tanpa ada peran besar para ahli, pendidik, guru, atau apalah, bagaikan memperlakukan insting menyesuaikan dirinya dengan aturan semestinya dibuat untuk mempermudah dan memperlancar berkehidupan masing-masing sesuai kebutuhannya. Benar-benar pendidikan anak ayam yang akan menjadikannya ayam dan tak mungkin jadi elang. Begitu juga anak anjing, bakal jadi anjing, tak mungkin jadi orang nantinya. 
Kedisiplinan ilmu ini sesungguhnya bukan untuk menghakimi, bukan untuk mencoba menyalahkan, bahkan membenarkan bentuk-bentuk aturan yang terbentuk dengan sendirinya. Tetapi hanya untuk mengejewantahkan apa yang telah Super Warno beri, dalam bentuk penilaian yang dihadirkan oleh perilaku masyarakat di kehidupan nyata dari aturan yang mereka buat sendiri yang sesungguhnya menyalahkan aturan dan merugikan orang lain. Untuk itu dapat kita petik pelajaran dari Super Warno yang tidak dibuat-buat, yang nyata terjadi, ada di sekitar kita, dapat diberikan bentuk disiplin ilmu yang benar dan tersendiri.
Maksudnya adalah bagaimana cara Super Warno memberikan solusi dari kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan langsung oleh mayarakat luas. Apakah sudah berarti arti kasih sayang dan respek bermasyarakat yang bisa membuktikan bahwa kita masih hidup bermasyarakat. Super Warno melakukannya dengan sangat apatis, bukan karena dia tidak mau bersinggungan dengan masyarakat. Tetapi dia selalu bisa memaksakan lingkungan untuk mengikuti dunianya yang penuh rasa damai itu. Dia tak perlu memaklumi masyarakat tetapi selalu masyarakatlah yang harus mengerti mengapa Super Warno begitu. Keteguhan yang harus ditiru dari keteguhan dirinya.
Super Warno saat berusia dua puluh lima mengirim sms ke ibunya hanya bertanya apa itu cinta. Sebuah bentuk pertanyaan sederhana untuk orang yang sederhana seperti kita. Tetapi tidak untuk Super Warno. Bagaimana ibunya menjelaskan? Entahlah. Karena ibunya yang telah terlatih untuk sabar padanya membutuhkan energy lebih lagi untuk membeli gambar-gambar tentang cinta dan pelatihan tentang cinta itu sendiri. Repot bukan?
Menghargai dan melindungi aspek-aspek penting dari diri sebagai masyarakat. Adalah sama-sama membentuk aturan yang benar dan saling percaya melaksanakannya pada orang-orang disekitar kita. Yang selama ini belum adanya penghargaan tersebut ditayangkan ke masyarakat bagaimana indahnya saling melindungi itu. Juga menyadarkan bahwa hukum khusus itu ada. Maksudnya adalah ada bentuk lain peran masyarakat yang ditayangkannya sebagai perilaku benar yang melindungi dan meluruskan aturan yang seharusnya ada.
Sebagai contoh, ditayangkan adegan kekerasan rumah tangga yang diperankan model di TV. Lalu bagaimana respek masyarakat di sekitarnya, apakah melindungi, atau akan mempercayai hukum yang ada. Ada juga yang mencontoh adegan tersebut dalam kehidupan nyatanya. Apakah masih ada yang peduli atau memperlihatkan bagaimanakah perilaku masyarakat sesungguhnya. Bagaimana jika kita lihat bagaimana Super Warno menghargai dan memberikan pandangan pada orang-orang sebagai penghargaan bahwa masih ada orang-orang baik. Anda bisa menjadi anggota orang-orang baik. Anda harus merasa rendah dihadapannya. Dan apabila anda merasa diri anda tinggi, atau anda meletakkan diri anda sangat tinggi, maka anda akan dicap angkuh, arogan, kasar, bejat, tak terdidik, hina sehina-hinanya.
Hal ini mungkin bisa menyentuh langsung bagi masyarakat dan masyarakat juga mendapat langsung interaksi dari Super Warno yang selama ini mungkin hanya menyentuh sebagian masyarakat saja. Mungkin dapat di susun dengan skenario yang baik bagaimana menyentuh masyarakat bawah yang berandil langsung dengan pergerakan hidup sehari-hari. Juga masyarakat dapat menumbuhkan lagi berkehidupan bermayarakat yang baik dengan kedisiplinan yang benar yang baik yang diberikan Super Warno.
Pendidikan bagaimana hidup bermoral, atau tepatnya bagaimana memaksa orang lain memiliki moral. Itu yang selalu dia ajarkan. Dia mengajarkan kata peduli pada orang-orang yang sepertinya. Memang kita yang harus peduli pada dia. Karena anda tak akan bisa mengerti apa dalam fikirannya. Anda akan melihat kehebatannya saja lupakan kekurangannya.
Suatu hari aku mengajaknya bermain basket. Apa sambutan dan tanggapannya? Dingin. Seolah tak peduli. Tak menghargai sebuah ajakan. Jika aku memiliki amarah yang wajar tentunya aku akan tersinggung. Padahalnya saat aku melihat seorang teman yang duduk sendirian tanpa ada satu orang pun yang mau menemani. Lalu aku berusaha mengajaknya bermain. Tapi apa tanggapannya. Tak acuh, lalu berdiri meninggalkan aku sendiri. Benar-benar tidak sopan.
Stop! Itu kalau kehidupan orang-orang wajar seperti aku. Tetapi dia tidak mengenal arti kata bermain. Saat seusia kanak-kanak, bermain adalah hal yang menggembirakan. Hal yang selalu ditunggu saat jeda pelajaran di sekolah. Atau saat berlari dengan riang, bersama-sama memperebutkan satu bola dengan 21 orang lainya. Ditonton orang dengan tersenyum dan tawa karena anda terjatuh. Tapi Super Warno tidak mengerti apa itu bermain. Bercanda saja tidak pernah. Benar-benar dingin. Jika anda berkumpul bersama-sam teman, dan anda memberikan anekdot atau joke. Mereka pasti akan tertawa senang, tetapi tidak buat Super Warno. Urat tawanya sudah putus. Tersenyum saja tidak.
Ayahnya seorang pedagang dan ibunya seorang guru yang ortodok. Tidak ada bakat pelawak. Atau mungkin sukar mengajarkan bagaimana rasanya tertawa. Anda salah besar! Dia memang tidak bisa merasakan geli. Saat ada yang mengelitiknya, dia hanya mengeliatkan badan dan ekspresi wajahnya tetap saja datar. Benar-benar cool. Dia seharusnnya mendapatkan rekor MURI orang yang tak pernah tertawa hampir seumur hidupnya.
Jika suatu hari dia berulang tahun. Aku ingin sekali mencari di seluruh dunia ini apabila ada yang menjualkan urat tawa. Aku akan membayar mahal. Dan akan aku bungkus seindah mungkin dan akan aku hadiahkan padanya. Ayolah Super Warno, tersenyumlah, tertwawalah.
Anda tidak menghargai profesi pelawak atau badut. Anda tidak tahu rasanya sehat bila tertawa terbahak-bahak. Aku hanya ingin menggambarkan satu warna pada mu. Yaitu warna apabila orang tertawa hingga bisa mengeluarkan air mata karena lucu. Warnanya pulih berkilau, seperti ada bintang-bintang di atas kepala. Hebatkan?
Tolol bila aku memaksakan, itu adalah hakmu untuk tidak tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar