Aku bawakan syair Gatolodjo
dari pinggiran Klewer
berisikan keanehan
segera aku tuturkan
sepenggalan saja
buatmu
“Berbicara kepada sahabat
sanak saudara semua
jikalau berharap selamat
maka ingatlah
jangan meniru seperti gurumu
yang sewenang-wenang
semaunya
yang seperti itu tidak baik
menghina sesama, umat itu semua sama
pandai, bodoh, baik, jelek, untung dan cilaka
kuli, tani orangnya, putra putri tidak membeda jawatan
Sudah ditakdirkan Allah
tidak bisa diubah
lebih baik menerima
dan saat hidup ingatlah mati
di dunia ini ingatlah jangan gampang curiga dan kikir
setengah menyombongkan diri
memelihara dengki
senang berdusta dan memfitnah
jahil serta iri
menipu dengan kasar dan halus
lebih-lebih senang menganiaya
jangan sekali-kali berlagak sok
berwatak angkuh
menuruti hawa nafsu
jangan kenyang makan tidur
nikmati secukupnya saja
yang sabar dan tawakal
yang suka senyum dan jangan marah
menghargai terhadap sesama
jangan membuat kebencian
jangan membuat kecewa
jangan membuat takut dan terkejut, itu namanya najis dan haram
memakai pakaian dan makan yang sah, itu namanya amalan orang berilmu
jangan sampai sembarangan
Harus menerima takdir
pasrah terhadap kehendak Widi
manusia hanya mengabdi
sekarang aku tanya, apa mantap hingga batin mengaku bapak kepadaku?
Jika kamu sudah jelas
percayalah nasehat ini
tapi, kamu jangan ragu-ragu
tidak boleh membantah ilmu
jika membantah
akan terkena pendeknya hidup kemuliaanmu
Kamu semua anakku
Tebaklah ungkapan ini
Jika malam ada apa
Jika siang memenuhi apa yang tidak ada
Sesungguhnya dimana?
Jauh tanpa wewangian itu
dekat tidak tersenggol ini
jika jauh kelihatan mengawang
jika dekat tidak dapat dipegang
jika isi ada apa
jika kosong lebih merata
siapa di depanmu itu
jika laki-laki tak punya taji
jika wanita tak punya kemaluan perempuan
ya ini ya itu
ya depan ya belakang
ya kiri ya kanan
ya bawah ya atas
perahu memuat laut
Kuda melaju dengan sepenglihatan
tapaknya burung Kuntul melayang
sulung adiknya bungsu
si Welut berdiam di parang
Kodok menyelimuti lobangnya
orang bisu kemudian bicara
Jago berkokok dalam telurku
orang buta melihat bintang
orang cebol menggapai langit
orang lumpuh mengelilingi bumi
dimana sarangnya angin
dimana buahnya air
beserta hatinya Kangkung itu
mencari api membawa dian
orang menimba dengan pikulan air
barang putih bertumpang putih
barang hitam bertumpang hitam
Ketumbar berisi biji
Randu Hutan menjalar pada pohon Simbukan itu
laut yang tak bertepi
rambut hitam menjadi putih, yang putih dari mana asalnya
hitamnya kemana itu
bersama lampu mati, nyalanya kemana itu
carilah hingga ketemu
Jika tidak mengetahui sia-sia
Belum sempurna ilmu yang di dapat
Yang ada di laut, burung Gagak, Kuntul, sama-sama datang
ketika hinggap si Kuntul itu, Gagak ada dimana
Gagak kemudian datang, si Kuntul terbang kemana
Sebaiknya harus mengetahui
kamu semua anakku, sebagai perlambang itu, rasakanlah
yang ketemu pada yang sesungguhnya
sesungguhnya rasa itu, rasa di dalam laut
pertanda yang bertambah
ketahuilah ucap ini bersama pendengaranmu
serta penglihatanmu juga
tidak ada ucap dua itu
jadi tingkah lakumu
tidak curiga
tidak benci itu
tidak tasbihmu Zat Illahi
yang terasa jika tidak makan
yang dirasakan jika minum
sembah Hyang lah agar terasa
agar terasa Zat Allah itu.”
Begitu selesainya sepenggalan
jangan dirasuki
jangan kehilangan akal
jangan dudukan dan tapakan
bersemedi di keramaian
tertawa dalam hati
lebih baik diam
--0o0—
Dari Solo ke Jakarta
Dari tahun 70an ke1999 ke 2011
Dari Joko kepada saya
nyastra~ dan sefty bukan orang sasta hiks...
BalasHapussastra .. selamanya indah
BalasHapusaku menyempatkan diri ke Solo, aku bawakan oleh-oleh buat kalian, hanya ini, semoga berkenan.
BalasHapusMakasih yah buat atensinya.
Sastra, sebenarnya asyik kok.
aku selalu pusing kalo baca puisi.
BalasHapusotakku yang tak seberapa pandai susah mencerna kata per kata yang sangat indah dan banyak makna.
bagiku orang yg bisa merangkai kata seperti ini adalah genius.
salut ^^
keep writing ;)
bagus, rumit tapi sederhana. Bagaimana ya ??? :D
BalasHapuskeren nya...
Salam bloofers!
oia, saya follower anda sekarang...
BalasHapusckckckck..mas Aik ini selalu deh...sastra banget..indah..saia suka...
BalasHapusmakasih mas oleh2nya..menyenangkan berada disni..diantara ukiran2 sastra yg mndalam..
saya tunggu jejaknya di blog saia mas..:P
makasih semuanya, nantikan kunjungan saya juga ya
BalasHapussampai ketemu di blog yang anda-anda punya