Selasa, 15 November 2011

“P E R I B A L A”


Ke keadaan ada
bala nestapa
datang kepada siapa 
saja mencederai nurani
ke keadaan sunyi senyap
bala bencana
datang kepada siapa
saja yang melukai pertiwi
ke keadaan galau
bala asmara
datang kepada siapa
saja yang jatuh jiwa
ku bahasakan
dengan peri segala peri
ke keadaan indah

Perinestapa, peribencana, periasmara
sudah semakin dekatkah dirimu?
ku peribahasakan dirimu

Bala
kau kumpulkan semua di atas kelalaianku
kau rasuki diatas kerepotanku
sudah semakin dekatkah dirimu?
aku tak lagi memiliki waktu

Peribantuan
dimanakah dirimu
sudah semakin dekatkah dirimu?
bala kebahagiaan
sudah semakin dekatkah dirimu?
bala sukacita
sudah semakin dekatkah dirimu?

Aku semakin bisa merasakannya
Peribala
sudah semakin dekatkah dirimu?
tapi aku sudah berbekal
sekarang aku tak takut lagi
keyakinanku teguh
rasa iman pun penuh
periuk dan air bersih ku bawa serta
aku juga bisa membuat api segala api
peribala cepat atau terlambat datang bagiku sama
kau lihat wanita disebelahku tersenyum
dia sering menghangatkan hatiku
membakar jiwaku untuk terus bersemangat
menerima imanku
kami akan pergi bersama
peribala, apa kau mau ikut?

-o0o-
Menandai hari
15112011

4 komentar:

  1. baca sambil garuk2 kepala
    kata2nya sungguh indah...,tapi belum bisa mencerna
    ajarin saya kang Sardie memaknainya..

    bener2 awam...

    BalasHapus
  2. saya juga sulit mencernanya... sastra banget.! hehe...

    BalasHapus
  3. kata-kata peri, maha, bala, se, hang, dang, kah, tah, dong, sih, dan masih banyak lagi adalah padanan kata yang sering di dengar tetapi jarang dipakai, kata peri dan bala, sama dengan kata maha dipakai di depan kata akan berarti penambah tekanan kata dan merubah arti dari kata sifat dasar. Sedangkan kata "maha" sudah awam dipakai, tetapi peri dan bala termasuk kata yang jarang dipakai. Sama seperti kata: tah, kah, dah, lah, dalam penggunaan sastra melayu lebih sering dipakai dibanding oleh bahasa indonesia. Begitu kira-kira.

    BalasHapus
  4. ohya contoh, kata bencana jika ditambahkan bala bencana, menjadikan kata bencana, seperti bencana yang datang secara bergelombang atau berturut-turut.

    BalasHapus