Kamis, 05 Mei 2011

PROPAGANJA


Ganja adalah jenis psikotropika, yang pemakaiannya dahulu tidak terlalu mengkhawatirkan. Karena biji dan daun ganja sangat enak untuk dicampurkan kedalam masakan sebagai penyedap makanan. Beberapa ibu-ibu dulu menjemur bijinya sampai kering lalu ditumbuk rata dan disimpan dalam kendi kecil gerabah sebagai bumbu masak. Tetapi akhir-akhir ini banyak dipakai sebagai bahan penyedap tembakau, selain cengkih daun ganja kering juga termasuk yang populer dipakai.
Rasa candu yang diakibatkan daun ganja kering yang dihisap adalah rasa ilusi sesaat terhadap sesuatu yang dipandang atau difikirkan, itu menurut orang yang baru mencoba-coba menghisapnya. Tetapi menurut penghisap daun ganja aktif, merasakan daun ganja sama hal-nya dengan menghisap tembakau kering. Seperti layaknya rokok ganja lebih keras karena ukuran linting rokok tembakau lebih besar dibandingkan linting rokok ganja, tetapi reaksi yang mengendorkan otot dan syaraf jauh lebih cepat rokok ganja.
Rasa candu sebenarnya bukan sifatnya aktif dan pasif belaka, tetapi pemakaian yang diluar batasan dan salah pemakaian adalah faktor yang menjadi kekhawatiran orang-orang. Seperti halnya pulsa, dapat juga membuat orang kecanduan, bayangkan ada orang yang panik dan stress saat mendapatkan hapenya sudah habis pulsanya. Mau berapa pun harga pulsa yang habis terpakai pasti akan diisi ulang lagi. Hal yang sifatnya dan kedengarannya semu tetapi membuat orang pemakainya senang. Coba anda perhatikan orang ini, yang tengah malam buta dibawah sinar rembulan, dibawah pohon beringin, cekikikan dan ngomong sendirian, sebuah kabel headset dari kantung celana sampai ke kuping, tidak peduli nyamuk, tidak peduli hansip, terus cekikikan ngobrol dengan orang lain yang kasat mata.
Kecanduan lainnya adalah hipnotisme. Orang akan kecanduan berkaca dan memotret dirinya sendiri. Atau yang paling ngeri lagi yaitu: ada orang memaki, menyanyi, bahkan curhat di hadapan sebuah camera untuk di upload di you tube. Orang terhipnotis dengan namanya pengkuan dan pemujaan, seperti orang yang bertanya dengan sebuah pertanyaan yang sebenarnya orang itu sudah mengetahui jawabannya. Orang itu hanya butuh pengakuan dan pembenaran atas jawabannya sendiri, terhinotis untuk sebuah pembenaran dari orang lain atau sebenarnya memang kita bebal mengakui bahwa hal itu sudah benar dan tak perlu pembenaran lagi.
Tapi tenang. Untuk itulah gunanya sekolah kedokteran, psykolog, dakter jiwa. Yah untuk mengobati orang-orang yang kelewatan dan sulit mundur, terlalu maju dari kemampuannya juga tidak baik, atau terlalu mengalami kemunduran juga tidak baik. Maka dokterlah yang menjadi juru mudinya.
Sedari dulu aku masih tetap kecanduan kopi Aceh, katanya ada campurannya. Tetapi kalau dirasakan di lidah tidak jauh beda dengan kopi Medan atau kopi Padang. Mungkin karena mendengar ada campurannya maka yang ada dibenak pasti tentang bahan campurannya. Padahal bisa saja campurannya hanya sedikit sekali. Tetapi tetap saja membedakan penyebutannya. Sebut saja kopi jagung, pasti yang ada difikiran yaitu campuran kopi dengan jagung, atau kopi luwak pasti difikiran anda adalah kopi hasil eek luwak. He he he he.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar