Senin, 23 Mei 2011

(Hahay Story 046) Uji Coba Dokter Jiwa dan Dokter Hewan

Seorang mahasiswa, Trojan namanya, yang sedang mengambil gelar Dokter Jiwa tengah melakukan uji coba yang sesuai materi kuliahnya yaitu jurusan kejiwaan. Jurusan ilmu jiwa ini memang bakatnya dari kecil yang suka memerhati perihal jiwa-jiwa warganya di kampung. Disana ada sebuah tambak besar dimana banyak ikan lelenya, dan juga terdapat WC helicopter sebagai umpan pangan lele-lele tersebut. WC helikopter itu adalah tempat pup jongkok dari bilik, yang mana tokai dapat terjun bebas ke dalam tambak dan langsung disantap ikan-ikan tersebut. Tambak milik pak Sato sering dipergunakan oleh khalayak ramai, khususnya warga setempat yang berdomisili di bawah jembatan (fly over) untuk buang air besar disana. Diam-diam Trojan melakukan uji coba terhadap WC itu. Bersama rekannya Kibil calon Dokter Hewan, mereka mulai menganalisa watak dan sifat orang-orang yang pup di sana.
Melakukan uji coba perihal orang yang buang air besar di atas wc helicopter, makalah tersebut diberi judul: “Penelitian kecendrungan, karakter, dan keterikatan orang yang akan dan sesudah berkegiatan di wc helicopter dengan hewan yang hidup di tambak.” Hasil sementara di dapat adalah WC tersebut kecendrungan dipakai oleh kaum adam, dan orangnya itu-itu melulu, maka sangat mudah untuk dianalisa. Diambil sampel untuk orang yang sering melakukan kegiatan di WC itu, ada lima orang, Pak Sato sang pemilik tambak, bang Samson yang berbeadan besar dan tegap, Kismin pemuda kolong jembatan, kakek Usep si akik-akik ompong dan bekas jawara, dan terakhir si Kare pemuda alim taat beribadah temannya Kismin.
Dengan peralatan seadanya dan tabel-tabel. Kibil dan Trojan melakukan evaluasi, mengintip dari kejauhan dengan teropong dan alat-alat sadap suara. Mencoba menyimpulkan perihal tingkah dan kebiasaan orang disaat pup, Pak Sato cendrung memperhatikan ikan-ikan miliknya yang sedang menyantap di bawahnya karena keterikatan ekonomi pak Sato merasa memiliki ikan-ikan tersebut. Samson cendrung bersenandung walau di tempat itu bukanlah tempat yang baik untuk mengambil suara atau bernafas, tidak memperdulikan nasib ikan-ikan itu apalagi paru-parunya. Kismin cendrung membaca koran, pemuda ini bahkan tidak peduli dengan lingkungannya apalagi dengan ikan-ikan tersebut yang ia peduli adalah lembaran halaman lowongan kerja. Usep cendrung memperhatikan tokainya yang jatuh dari pada mulut ikan-ikan tersebut. Atau memperhatikan tokainya yang mengapung jauh dan dikeroyok ikan-ikan lele, seakan tidak redo untuk melepaskannya pergi, menunjukan hidupnya yang sulit dan pelit. Yang terakhir, Kare cendrung tertidur di tempat itu, kelelahan, tetapi sesekali mengagumi kemampuan ikan-ikan itu untuk melahap. Setelah menela'ah hasil penelitian sementara disimpulkan bahwa orang memiliki sifat betah berlama-lama di WC dan keterikatan dengan ikan yang hidup di kolam sangat sedikit sekali interaksinya. Merasa berada di zona aman, rahasia, dan kecendrungan yang perilaku berulang-ulang, menunjukan bahwa WC adalah comfort zone.
Penelitian berikutnya adalah melakukan intervensi terhadap comfort zone tersebut. Kibil dan Trojan menyewa pawang ular dan ularnya sekalian. Ular anak anaconda yang sudah jinak di letakkan dekat dengan WC tersebut, saat kelimanya tengah pup maka ular tersebut akan di lepas mendekati WC. Hasil yang didapat adalah pak Sato, Usep, Kismin dan Kare, rela terjun ke dalam tambak untuk menghindari ular, tak peduli lagi dengan kotornya air tambak. Sementara si Samson melakukan perlawanan untuk menghusir ular tersebut membuangnya kedalam kolam dan melanjutkan buang air. Trojan menyimpulkan: Ketergantungan WC hanya berlaku pada Samson, sedangkan Kibil menyimpulkan: Ketakutan dan ketidakpedulian orang terhadap ular.  
Penelitian berikutnya, meletakan gambar porno di dinding bilik WC. Pak Sato melihatnya saja lalu merobek gambar itu, membuangnya ke dalam kolam, dan melanjutkan buang air ikan-ikan menghampiri. Samson hanya melihat-lihat saja tanpa ada reaksi apa-apa. Lalu Kismin, seperti menikmati pemandangan di depan matanya, lalu ikan-ikan berlarian menghindari seperti melihat pentungan yang berayun-ayun menghusir mereka. Sementara akik Usep terus menatapi gambar tersebut, kemudian menangis. Terakhir si Kare, ikan-ikan juga menjauh, sama halnya seperti Kismin, ikan-ikan seolah takut terhadap pentungan yang tiba-tiba nongol, milik Kare memuncak dan menakuti ikan-ikan. Kibil sang calon Dokter Hewan menyimpulkan bahwa ikan-ikan sangat takut pada pentungan milik kaum adam. Sementara Trojan sang calon Dokter Jiwa belum bisa menyimpulkan apa-apa. Karena Samson yang berbadan besar tak sedikitpun terpengaruh, sementara akik Usep menangis. Kalau pak Sato cendrung marah dan Kismin-Kare menikmatinya.  
Lalu Trojan melanjutkan pencarian fakta, mengapa hal itu sampai demikian, maka nantinya akan mempengaruhi pengambilan kesimpulan penelitian. Ternyata pak Sato sangat terganggu oleh gambar tersebut, berbeda halnya dengan Kismin-Kare yang terbawa asam auratnya. Lalu Trojan mencari tahu kenapa Samson tak terpengaruh dan Usep menangis tersedu-sedu, selidik punya selidik ternyata Samson telah dikebiri dan akik Usep telah terkena penyakit impotensi.
Ahayyy........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar