Senin, 11 April 2011

KEPITING


Apakah kepiting jalannya miring atau lurus? Pertanyaan yang sederhana tapi membodohkan. Yang benar adalah kepiting berjalan miring dijalanan yang lurus. Tak peduli apakah itu kepiting batu atau jalanannya yang berbatu. Selalu anda berfikir sesuai term yang ada dan harusnya memang sesuai term. Semua orang hanya mengakses beberapa persen saja dari fungsi otaknya, tetapi bagaimana jika ada cara mengakses penuh seluruh fungsi otak, pastinya akan menakjubkan bisa melakukan apa saja. Mengerti semua symbol dan bunyi, mengerti semua fungsi dan kegunaan, mengetahui bentuk, mengenal tempat dan letak.
Apakah lebih baik cerdas daripada pintar, atau apakah lebih baik waras daripada jenius, atau apakah lebih baik cemerlang daripada nyentrik (seniman, artistik), atau apakah lebih baik dungu daripada bodoh. Jawab sendiri aja. Fungsi otak yang terpakai akan menjawabnya.
Ada sebuah nasehat. “Jangan biarkan bayang-bayang anda sendiri menutupi cahaya di jalan setapak yang segitu-segitunya anda punya. Jalan meraba-raba...” Stop! Saran saya, “Yah beli korek api lah! Atau cari jalan lain!”
Coba dengarkan keinginan sendiri jangan hanya mengekor. Tahukah bahwa anggota DPR yang anda pilih sekarang 99% tidak memikirkan pemilihnya. Hanya saja kebetulan kenal di TV atau koran. Bahkan janji-janjinya saat kampanye dulu saja anda tidak ingat, jangankan anda berfikir untuk nagih janji untuk ingat janji-janjinya saja anda lupa. Itu artinya anda bermanfaat bagi dia.
Aku selalu ingin bisa memaksimalkan fungsi otakku yang karatan ini tetapi selalu saja tidak bisa. Mungkin karena aku kepiting, yang harus jalan miring, dan tak pernah mau berfikir bagaimana jalan ke arah depan wajah menatap. Kalau urusan jalan kedepan, kepiting pun selalu punya visi  jalan kedepan, hanya saja ia berjalan miring. Anda bingung kan? Itu artinya anda sama dengan saya yang hanya mengakses fungsi otak hanya beberapa persen saja. 25% telah terpakai untuk rutinitas sehari-hari, jika ngantuk - ya tidur, jika lapar - ya makan, dan lainnya.
Alm. Gus Dur pernah bilang, “Gitu aja kok repot.” Kalau kata birokrasi, “Seandainya bisa dibikin repot kenapa harus gampangan.” Kalau iciban bilang, “Manaaaaa tahan!”
Dasar Kepiting!

2 komentar:

  1. jangankan anda berfikir untuk nagih janji untuk ingat janji-janjinya saja anda lupa. Itu artinya anda bermanfaat bagi dia.

    Akan saya fikirkan lebih lanjut.
    Terima kasih. Sangat bermanfaat..

    BalasHapus
  2. sama sama bu, terima kasih sudah singgah

    BalasHapus