Minggu, 10 April 2011

(Hahay Story 034) O2 = OKSIGEN


Suatu hari jauh sebelum perang dunia kedua terjadi, seorang komunis dan juga ayah dari seorang anak laki-laki pemberani. Mereka berdua menanam banyak bibit pohon disekitar danau. Berjalannya waktu telah mendewasakan anak lelaki itu dan juga telah membesarkan pohon-pohon yang mereka tanam. Sang ayah mengerti betul pentingnya pepohonan itu untuk menghasilkan oksigen dan nafas bagi makhluk lainnya selain manusia. Karena sang ayah tahu bahwa hanya makhluk bernama pepohonan dan tanam-tanamanlah yang menghasilkan O2.
Sang ayah selalu mengajarkan tentang kehidupan dan damainya hidup. Sang ayah juga selalu menentang perperangan terjadi, terlebih lagi untuk keluarganya tercinta. Ketika perang dunia terjadi sang ayah telah terlebih dulu dipanggil Tuhan. Kesedihan hati anaknya akan kehilangan sang ayah membuatnya membulatkan hati untuk ikut berperang. Anaknya kemudian terpanggil menjadi tentara ikut perang, alasannya yang kuat adalah untuk membela negara.
Kemudian tak butuh waktu lama ia telah dikirim ke medan perperangan sebagai ujung tombak di garis depan. Matilah ia di medan perang itu. Lalu jenazahnya dikembalikan ke kampung halamannya untuk dimakamkan bersebelahan dengan makam ayahnda. Kedua makam itu dikelilingi pepohonan rindang yang mereka tanam.
Cepatnya waktu berlalu kampung itu telah menjadi kota. Sekarang telah dipadati penduduk dengan berbagai kaum, dengan beraneka kepercayaan, dengan berbagai ras, dengan berbagai warna kulit. Mereka menikmati pepohon dan sejuknya udara disekitar danau. Pepohonan itu telah melaksanakan amanah sang ayah memberikan oksigen dan kehidupan disekitarnya.
Ahay...

2 komentar: