Senin, 21 Maret 2011

(Hahay Story 009) SURGA



Awan berarak menyelimuti langit yang cerah meneduhi daerah pemakaman. Hari itu saat Komar tengah asik menunggu job menggali liang tak kunjung tiba. Sampai siang ini tak ada juga order penggalian lahat membuatnya ngantuk berat. Sambil leha-leha dibawah beringin Komar pun tertidur. Dalam nyenyaknya ia bermimpi tengah berjalan di padang rumput hijau dan asri. Diselingi bunga warna warni di setiap jalan setapak yang ia lalui.
Udara yang cerah, langit yang putih berkilauan tapi tak sedikitpun menyilaukan mata Komar. Terus berjalan akhirnya tiba di ujung jalan setapak tersebut terdapat pintu bertuliskan ‘surga’. Komar kaget bukan kepalang. “Wow. Pintu surga,” katanya. Kemudian ia mendekatinya. Semakin dekat pintu semakin tinggi dan besar, sehingga tuas pembuka pintu tersebut tak terjangkau olehnya. Tiba-tiba ada suara bergema dari arah sampingnya, menegur lembut memanggil nama Komar. Seorang raksasa cantik, tingginya hampir sama dengan pintu tersebut, kemudian bertanya padanya, “Apakah kau masuk ke dalam surga?”
Bertambah terkejutnya Komar melihat perempuan cantik bertubuh besar tapi bersuara lembut seperti bidadari. Perempuan itu memberikan sebuah tawaran menggiurkan untuk bisa masuk ke dalam surga. Komar mengangguk kencang tanda setuju tanpa berkata-kata apa pun hanya mulutnya menganga lebar.
“Baiklah! Tapi ada syaratnya,” kata penjaga pintu surga tersebut.
“Apa itu syaratnya,” Komar memotong ucapan perempuan tinggi besar itu.
“Sepertinya kau sudah tak sabar ya? Baiklah, syaratnya kau harus membawa merpati putih sebagai seserahan buatku. Mengerti?”
“Hanya seekor merpati putih?” perempuan itu mengangguk dan Komar mengerti.
“Baiklah. Cetek itu. Kalau cuma merpati putih mah, gampaaaaaang!” Komar bersemangat dan segera ngacir mencari merpati putih.
Alangkah jauhnya Komar berjalan dan mencari merpati putih tapi jua ia temukan. Setengah perjalanan bertemulah ia dengan Sarimin teman seprofesi, sama-sama penggali kubur. Lalu Komar menceritakan pengalamannya dan hajatnya mencari merpati putih. Sarimin mengabarkan bahwa tidak ada merpati putih di daerah sini. Sarimin juga tidak percaya dengan cerita yang Komar ceritakan.
“Kamu bohong ah Komar, mana ada pintu surga di daerah sini?” Sarimin protes.
“Ada! Ayo saya bawa kamu kesana!” merasa tak dipercaya Komar berencana mempertemukan Sarimin dengan perempuan raksasa penjaga pintu surga.
  Sepanjang perjalanan mereka bertengkar saling mempertahankan argumennya. “Nanti kau lihat sendirilah!” paksa Komar. Dengan menggandeng tangan Sarimin, ia menarik-narik sampai ke tujuan. Sesampainya di pintu bertuliskan ‘suga’ Sarimin terkagum-kagum dan membenarkan ucapan Komar.
Tiba-tiba suara lembut dari samping mereka menegur Komar. “Hai kamu yang tadi yah? Mana merpati putihnya? Aku kan suruh bawa merpati putih, kok kamu malah bawa kera sakti hah?” Ahay!

1 komentar:

  1. hahahahaha . . . .
    ceritamu menggelitikan perutku mas...
    i like this story.. nice posting.

    BalasHapus